0

Gaya Fajar Nugra Liburan di Bali, Sugesti Diri Jadi Warga Lokal

RajaBackLink.com
gaya-fajar-nugra-liburan-di-bali,-sugesti-diri-jadi-warga-lokal

Jakarta, CNN Indonesia

Liburan ke Bali mungkin adalah salah satu agenda wajib bagi aktor sekaligus komika, Fajar Nugra. Pasalnya, ia selalu ingin ke Bali setiap kali ada kesempatan, bahkan dengan menyewa tempat kost untuk berlama-lama di Pulau Dewata.

Kesenangannya berlibur ke Bali bermula dari tahun lalu, ketika kebetulan ia mendapat pekerjaan Stand Up di Bali. Saat itu ia meminta pada manajernya untuk memperpanjang waktu berlibur di Bali selama empat hari.

“Oh ternyata betah dalam empat hari itu. Terus aku mikir, kayanya tinggal di Bali enak nih gitu kan,” ujar Fajar kepada CNNIndonesia.com, 27 September 2023.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Secara pribadi, cara terbaik Fajar menikmati waktu di Bali adalah dengan berlibur santai. Jurus andalan ala Fajar adalah dengan mensugestikan diri sebagai warga lokal Bali.

Menurutnya, jika ia mensugestikan diri sebagai turis yang ingin berlibur, maka ia mungkin akan menjadwalkan diri untuk datang ke banyak tempat dalam satu hari.

“Itu capek buatku. Jadi aku mengakalinya adalah dengan cara ngekost, sehingga sugestiku jadi warga lokal. Jadi misalkan lagi enggak mau ke mana-mana, males ke mana-mana, ya sudah diam di kosan aja, tapi tetap liburan gitu. Buatku aku lebih senang seperti itu sih untuk liburan,” ungkapnya.

Fajar merasa lebih nyaman berlibur di Bali dengan cara seperti itu. Ia beranggapan cara ini lebih baik untuk kesehatan mentalnya bahkan diklaim lebih hemat di kantong.

“Setiap hari tuh aku enggak harus makan ayam betutu, setiap hari aku enggak harus makan nasi tempong, misalkan. Aku bisa makan warteg yang harganya Rp24 ribu, dalam satu hari itu aku ngabisin, cuma let say Rp50 ribu di Bali, itu kayak buatku membantu sekali dengan sugesti warga lokal,” tuturnya.

Selain karena sugestinya sebagai warga lokal, ia juga mengaku nyaman di Bali, karena warganya yang cenderung cuek. Pengalamannya, ia merasa warga Bali tidak menilai ‘keanehan’ orang lain, contohnya dalam hal berpakaian.

“Mungkin cuek, mungkin memperhatikan, tapi mereka tidak judging. Maksudnya, mata mereka tuh ya sudah okay, gaya dia seperti itu, dandanannya seperti itu, bajunya seperti itu, biarin. Biar orang mengekspresikan dirinya sendiri,” katanya.

Selain itu, ia juga merasa Bali adalah tempat yang aman dan nyaman. Ia membedakan ketika ia misalnya pergi berlibur ke kota yang sedang ramai kasus begal, hal itu membuatnya tidak tenang.

Bagi Fajar, Bali juga merupakan destinasi yang lengkap. Di sana ia bisa berwisata kota dan alam sekaligus. Jika di satu hari ia ingin ke pantai, ia bisa langsung pergi, pun jika ia ingin pergi ke supermarket.

Belum lagi, kehadiran teman-teman komunitas Standupindo Bali dan teman-temannya yang sudah tinggal di Bali. Hal ini membuatnya merasa bahwa tempat yang menyenangkan bukan karena tempatnya, melainkan karena orang di dalamnya, termasuk warga lokal yang dinilainya menyenangkan.

Dengan pengalamannya itu, Fajar menyarankan pada wisatawan untuk tidak terlalu terbebani dengan jadwal ketika berlibur di Bali.

“Mau nikmatin, ya nikmatin aja. Lebih ke Slow Travel,” pungkas Fajar.

(dhs/wiw)

[Gambas:Video CNN]

Fajar
RajaBackLink.com
RajaBackLink.com

More Similar Posts

RajaBackLink.com
RajaBackLink.com
Postingan Lainnya
RajaBackLink.com