Tempat Tinggal jadi Arena Tempur, WNI Belum Bisa Dievakuasi dari Gaza

Jakarta, CNN Indonesia —

Tujuh warga negara Indonesia (WNI) belum bisa dievakuasi dari Jalur Gaza, karena tempat tinggal mereka masih menjadi tempat pertempuran.

Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri RI Judha Nugraha mengatakan pertempuran masih terjadi di sekitar tempat tinggal WNI di Gaza.

“Pintu perbatasan Rafah secara terbatas sudah dibuka. Kendala saat ini adalah lokasi tempat tinggal para WNI masih terjadi pertempuran, sehingga evakuasi aman belum bisa dilakukan,” kata Judha dalam rilis resmi, Kamis (2/11).

Judha memastikan tim dari Kemlu, Kedutaan Besar RI di Kairo dan Amman, terus berkoordinasi dan melakukan komunikasi intensif, untuk evakuasi WNI di Gaza. 

Sejak Rabu (1/11) sore kemarin, tim evakuasi dari Kaito juga sudah bersiaga di perbatasan Rafah, menunggu kemungkinan proses evakuasi WNI.

“Komunikasi dengan para WNI terus dilakukan. Kondisi mereka selamat di lokasi masing-masing,” tuturnya. 

Saat ini ada 10 WNI yang tinggal di Gaza. Dari jumlah itu, hanya tujuh yang akan dievakuasi sementara tiga lainnya adalah relawan MER-C memilih tetap tinggal melanjutkan tugas kemanusiaan di Rumah Sakit Indonesia di Gaza. 

Tujuh WNI yang akan dievakuasi tersebut terdiri dari dua keluarga, yang berada di Gaza City di wilayah utara dan Gaza selatan.

Sebelumnya Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan kemungkinan evakuasi WNI akan dilakukan secara bertahap, dengan mengutamakan keselamatan WNI. 

“Yang perlu kita pastikan adalah kalau ada perjalanan, maka perjalanan itu sudah mendapat jaminan keamanan dari semua pihak, sehingga evakuasi dapat dilakukan dengan selamat,” kata Retno.

Rafah yang menjadi perbatasan antara Jalur Gaza dengan Mesir dibuka per Rabu (1/11) untuk pertama kalinya sejak agresi Israel ke Palestina. 

Per hari ini (2/11), otoritas perbatasan Rafah telah merilis daftar 596 warga negara asing dari 15 negara yang akan dievaluasi dari Gaza ke Mesir. 

[Gambas:Video CNN]

(isa/dna)