LAPORAN DARI JEPANG
CNN Indonesia
Minggu, 05 Nov 2023 12:50 WIB
Tokyo, Jepang, CNN Indonesia —
Perjalanan Toyota sebagai produsen mobil paling disegani dunia terus bertumbuh dan mengalami transformasi sejak hampir satu abad silam.
Semua bermula dari kegelisahan Sakichi Toyoda muda pada era 1880-an.
Pemuda desa kelahiran Kosai, Shizuoka 1867 itu kelak menjadi bagian dari pionir modernisasi Jepang dalam transisi peradaban menuju era industrialisasi di negeri matahari terbit.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sakichi adalah anak dari seorang tukang kayu yang tumbuh di tengah geliat inovasi dunia Barat. Dia menyerap semangat perkembangan zaman dari selebaran berita pada saat itu.
Sakichi ingin turut berinovasi, tapi tak tahu apa yang mesti dia garap.
Sampai pada suatu malam, Sakichi terhenyak mendengar suara hentakan kayu yang berulang di ruang tengah rumahnya.
Dengan setengah mengendap di balik bilik, Sakichi mengintip ibunya sedang menenun dengan alat tenun kayu yang masih sangat tradisional. Seketika dia sedih melihat ibunya masih bekerja tengah malam untuk membantu tambahan penghasilan keluarga.
Benturan detak kayu yang berulang dari alat tenun yang dihentak ibunya itu terus terngiang sepanjang malam di benak Sakichi.
Dari situ lah ide Sakichi muncul: membuat inovasi alat tenun otomatis untuk mempermudah kerja ibunya.
Prasasti penanda tanah kelahiran Sakichi Toyoda di Kosai, Shizuoka, Jepang. Foto: CNN Indonesia/ Gilang Fauzi
Syahdan, pada musim gugur 1890, penemuan sukses pertama Sakichi tercapai. Alat ini dikenal sebagai Toyoda Wooden Hand Loom System (Alat Tenun Tangan Kayu Toyoda). Di usia 24 tahun Sakichi menerima paten pertamanya untuk alat tersebut.
Menyusul kemudian tahun 1896, alat tenun listrik pertama di Jepang yang terbuat dari baja dan kayu, berhasil disempurnakan oleh Sakichi. Mesin ini relatif murah dan sangat efektif meningkatkan produktivitas dan kualitas.
Sejak itu lah penemuan Sakichi berkembang dan menjelma menjadi perusahaan besar.
Memasuki 1910, Sakichi memulai perjalanan observasi ke Amerika Serikat dan Eropa untuk menambah khazanah referensi riset dan pengembangan inovasi.
Sepulang dari pengembaraan, Sakichi kembali mendirikan pabrik tenun pada 1911 yang dioperasikan secara independen sebagai tempat pembuktian penemuannya di Noritake-Shinmachi, Nishi, Nagoya.
Alat tenun buatan Sakichi Toyoda di Jepang. CNN Indonesia/ Gilang Fauzi
Setelah serangkaian penemuan baru dan uji coba komersial, Alat Tenun Otomatis Toyoda Tipe G rampung dibuat pada 1924, lebih dari 30 tahun sejak Sakichi bertekad mengabdikan hidupnya pada dunia riset.
Produsen mesin tekstil terkemuka di dunia saat itu, Platt Brothers & Co., Ltd., dengan penuh kekaguman menyebut mesin rancangan Sakichi tersebut sebagai “alat tenun ajaib”.
Perusahaan besar asal Inggris itu pun membeli hak paten mesin tenun tersebut untuk hak produksi dan pemasaran di beberapa negara pada 1929.
Uang hak paten dari Platt Brothers of Oldham £100.000 pada saat itu menjadi modal bagi Kiichiro Toyoda, putra sulung Sakichi, untuk mendanai proyek yang ia sukai yakni manufaktur mobil, setahun sebelum Sakichi meninggal dunia pada Oktober 1930.