Gibran Tanggapi Hasil Survei yang Berbeda dari Dua Lembaga

Solo, CNN Indonesia —

Bakal Cawapres dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) Gibran Rakabuming Raka menanggapi hasil survei Charta Politika dan Populi Center yang dirilis beberapa hari terakhir. Keduanya menempatkan pasangan Prabowo Subianto – Gibran di posisi berbeda.

Gibran yang masih menjabat Wali Kota Solo itu mengaku tidak menjadikan survei sebagai acuan utama. Dia mengaku lebih mengedepankan laporan langsung dari lapangan.

“Kalau saya lebih ke lapangan aja,” katanya saat ditemui di Balai Kota Solo, Kamis (9/11).

Putra sulung dari Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) itu mengaku baginya hasil survei hanya sekadar penyemangat.

“Untuk penyemangat saja. Yang rendah ya lebih semangat untuk mengejar, kalau tinggi ya lebih semangat lagi,” kata pria berusia 36 itu.

Ia tak heran dengan hasil survei yang berbeda dari lembaga-lembaga survei. Mengingat masing-masing lembaga memiliki teknik dan metode yang berbeda.

“Ada yang tatap muka, ada yang by phone. Ya itu monggo dipelajari. Saya malah enggak mengikuti,” katanya.

Sejak awal pekan ini, baru dua lembaga yang merilis survei elektabilitas pasangan capres-cawapres pascapendaftaran ke KPU dan putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait syarat capres-cawapres.

Dalam simulasi tiga pasangan yang dirilis Charta Politika Senin (6/11), Prabowo-Gibran menempati posisi kedua.  Mereka kalah dari pasangan Ganjar Pranowo – Mahfud MD. Ganjar-Mahfud unggul dengan elektabilitas sebesar 36,8 persen atau selisih 2 persen dari Prabowo-Gibran dengan 34,7 persen.

Namun dalam survei Populi Center yang dirilis Selasa ini, Prabowo-Gibran menempati posisi pertama dengan angka elektabilitas 43,1 persen. Angka itu jauh meninggalkan pasangan Ganjar-Mahfud yang meraih angka 23 persen. Sementara pasangan Anies Rasyid Baswedan-Muhaimin Iskandar berada di posisi ketiga dengan angka elektabilitas 22,3 persen.

(syd/kid)

[Gambas:Video CNN]