...
0

CEO Telegram Pavel Durov Turut Diperiksa Dugaan Kasus Kekerasan Anak

RajaBackLink.com
ceo-telegram-pavel-durov-turut-diperiksa-dugaan-kasus-kekerasan-anak

CNN Indonesia

Kamis, 29 Agu 2024 03:15 WIB

CEO Telegram Pavel Durov dikabarkan turut diselidiki atas dugaan kekerasan terhadap anak di Prancis.
CEO Telegram Pavel Durov dikabarkan turut diselidiki atas dugaan kekerasan terhadap anak di Prancis. (REUTERS/Albert Gea)

Jakarta, CNN Indonesia

CEO Telegram Pavel Durov dikabarkan turut diselidiki atas dugaan kekerasan terhadap anak setelah ditangkap di Paris pada akhir pekan lalu (24/8). Awalnya, ia ditangkap dengan surat perintah terkait kurangnya moderasi Telegram.

Durov diselidiki atas dugaan terkait sejumlah kejahatan, termasuk tuduhan platformnya terlibat dalam membantu penipu, pengedar narkoba, dan orang-orang yang menyebarkan pornografi anak.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

AFP pada Rabu (28/8) memberitakan Durov kini juga diselidiki atas dugaan “tindakan kekerasan serius” terhadap salah satu anaknya. Anak tersebut merupakan putra yang lahir pada 2017 dan kini tinggal di Swiss bersama sang ibu.

Ibu dari anak laki-laki tersebut telah mengajukan pengaduan hukum di Swiss pada 2023. Ia menuduh mantan pasangannya melakukan tindakan kekerasan terhadap putra mereka.

Namun, penyelidikan atas dugaan tersebut akhirnya dibuka baru-baru ini oleh kantor perlindungan anak Prancis. Sumber menyatakan kekerasan itu diduga terjadi di Paris.

[Gambas:Video CNN]

Belum ada informasi lebih lanjut mengenai perkembangan kasus ini. Namun, terkait Telegram, perkaranya sudah dilimpahkan ke pengadilan setelah Durov diinterogasi empat hari dalam tahanan oleh penyidik.

Penyerahan itu diduga dilakukan sebelum penjatuhan dakwaan. CNN pada Rabu (28/8) memberitakan kantor kejaksaan Paris mengatakan Pavel Durov akan menghadapi interogasi awal dan “kemungkinan dakwaan” pengadilan di ibu kota Prancis.

Aplikasi Durov dan kurangnya moderasi konten, juga telah diawasi karena penggunaannya oleh kelompok teroris dan ekstremis sayap kanan.

Ia telah ditahan hingga 96 jam, jumlah waktu maksimum seseorang dapat ditahan menurut hukum Prancis sebelum didakwa.

Telegram diluncurkan pada 2013 oleh Durov dan saudaranya, Nikolai. Aplikasi itu sekarang memiliki lebih dari 950 juta pengguna, menurut sebuah posting dari Durov pada Juli 2024, menjadikannya salah satu platform pengiriman pesan paling banyak digunakan di dunia.

Percakapan di aplikasi tersebut dienkripsi, yang berarti bahwa lembaga penegak hukum – dan Telegram sendiri – memiliki sedikit pengawasan terhadap hal-hal yang diunggah pengguna di sana.

Durov lahir di Uni Soviet pada 1984, dan di usia 20-an dikenal sebagai “Mark Zuckerberg dari Rusia.” Ia meninggalkan negara itu pada 2014 dan sekarang tinggal di Dubai, tempat kantor pusat Telegram berada, sambil juga memegang kewarganegaraan Prancis.

(AFP/chri)

Telegram
RajaBackLink.com
RajaBackLink.com

More Similar Posts

RajaBackLink.com