...
0

Gibran Turun Tangan, Satpam Masjid Syeikh Zayed Batal Dipecat

RajaBackLink.com
gibran-turun-tangan,-satpam-masjid-syeikh-zayed-batal-dipecat

Walkot Solo Gibran Rakabuming Raka mengklaim satpam Masjid Syeikh Zayed yang menerima tip tak jadi dipecat, tapi dipindahtugaskan. Ilustrasi petugas di Masjid Syeikh Zayed Solo. (ANTARA FOTO/MOHAMMAD AYUDHA)

Solo, CNN Indonesia

Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka berjanji akan menyelesaikan kasus pemecatan sepihak oleh PT Arsa terhadap petugas keamanan Masjid Raya Syech Zayed Solo berinisial ES.

Ia pun memastikan ES akan direkrut ulang oleh perusahaan penyedia tenaga alihdaya alias outsourcing tersebut.

“Tidak jadi dipecat kok. Tenang saja,” katanya di Kota Solo, Senin (19/6).

Putra sulung Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) itu mengatakan ia telah berkoordinasi dengan pihak-pihak yang terkait dengan kasus tersebut. Selain dengan Takmir Masjid Sheikh Zayed Solo, ia juga telah mendapat informasi dari PT Arsa selaku penyedia tenaga alihdaya ihwal hal tersebut.

Menurut informasi yang diterima Gibran, ES rencananya akan mendapat tugas lain setelah direkrut kembali oleh PT Arsa. Namun ES menolak tawaran tersebut. Ia menginginkan tetap bekerja sebagai petugas keamanan seperti semula.

“Iya (dipindahtugaskan). Ngko tak rampungke ya (nanti saya selesaikan ya). Ini soale pihak ketiga,” katanya.

PT Arsa ditunjuk langsung oleh Uni Emirat Arab (UEA) sebagai penyedia tenaga outsourcing bagi Masjid Raya Sheikh Zayed Solo. Perusahaan tersebut menyediakan petugas keamanan, kebersihan, perawatan, hingga pertamanan di masjid hadiah dari Putra Mahkota UEA kepada Jokowi itu.

Gibran mengakui selama ini banyak tenaga outsourcing yang mengeluhkan manajemen PT Arsa. Ia mengatakan manajemen perusahaan tersebut harus dievaluasi.

“Perlu dievaluasi manajemennya. Kemarin banyak cerita dari teman-teman yang ikut PT Arsa,” katanya.

Sebelumnya, ratusan tenaga outsourcing dari PT Arsa yang bekerja di Masjid Raya Sheikh Zayed Solo mogok massal, Sabtu (17/6). Aksi tersebut digelar sebagai bentuk solidaritas terhadap ES yang dipecat PT Arsa karena menerima tip Rp 5 ribu.

ES sendiri mengaku telah mendapat tawaran untuk bekerja kembali di PT Arsa. Hanya saja ia dipindahtugaskan ke tempat lain.

“Info terakhir saya disuruh masuk lagi tapi jaga kantor PT Arsa, bukan di Masjid,” katanya melalui pesan singkat.

Tawaran tersebut ia tolak lantaran ia menghargai rekan-rekan kerjanya yang menggelar aksi mogok kerja. Mereka menuntut ES bekerja kembali di Masjid Sheikh Zayed Solo.

“Saya menghargai perjuangan teman-teman yang menginginkan saya bekerja kembali di Masjid. Bukan di kantor Arsa,” katanya.

ES mengaku momen ia menerima tip tersebut terekam video oleh seseorang. Video tersebut kemudian sampai ke manajemen PT Arsa.

“Setelah video itu sampai ke pimpinan, hari itu juga saya langsung dikeluarkan,” katanya.

Menurutnya, selama ini petugas memang dilarang meminta tip dari jamaah masjid atau pengunjung. Namun mereka tidak dilarang menerima tip jika ada pengunjung yang memberi.

“Tidak ada larangan menerima tip dari pengunjung selama kita tidak meminta,” katanya.

Uang tip itu pun nantinya dikumpulkan untuk kepentingan bersama pegawai lainnya. Bahkan sesekali pihak manajemen ikut menikmati hasil uang tip yang terkumpul.

“Kalau kita makan-makan, rokoan, pimpinan ikut menikmati juga,” kata ES.

Penjelasan masjid

Sementara itu, Direktur Operasional Masjid Raya Sheikh Zayed Solo Munajat mengemukakan tindakan petugas satpam yang menerima uang tip dari pengunjung tidak termasuk kesalahan fatal.

“Karena tidak ada kesepakatan dari awal terkait tip. Itu yang memberhentikan juga bukan pengurus tapi vendor,” katanya merujuk penyedia jasa pengamanan masjid seperti dikutip dari Antara.

Menurut dia, pengurus masjid diminta menjadi penengah dalam penanganan masalah pemecatan satpam penerima tip karena dinilai lebih dekat dengan para petugas keamanan.

“Kami sama karyawan kan dekat, mereka minta ke pengurus untuk mediasi. Kalau ada kesalahan, kalau minor, ya kami perbaiki,” katanya.

Dia mengemukakan Masjid Sheikh Zayed belum lama berdiri sehingga wajar jika ada hal-hal yang masih perlu diperbaiki dalam pengelolaannya.

Error (kesalahan) itu wajar, yang penting ada iktikad untuk memperbaiki. Kami menengahi antara itu,” katanya.

(syd/kid)

[Gambas:Video CNN]

Gibran
RajaBackLink.com
RajaBackLink.com

More Similar Posts

RajaBackLink.com