Presiden keenam RI SBY dan Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri saat berada satu meja dengan sejumlah eks wapres dalam acara G20 di Bali pada 2023 silam. (Dok. Arsip Istimewa)
Jakarta, CNN Indonesia —
Ketua DPP Partai NasDem Taufik Basari berpendapat mimpi Ketua Majelis Tinggi Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang mengaku menaiki satu kereta bersama Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Presiden RI Jokowi tak berkaitan dengan koalisi di Pilpres 2024.
Ia menyebut mimpi itu lebih kepada harapan SBY agar Pemilu 2024 berjalan dengan baik.
“Saya lebih melihatnya dengan kenegarawanannya Pak SBY. Itu lebih pada suatu harapan saja, harapan akan demokrasi yang lebih baik,” kata Tobas di kompleks parlemen, Jakarta, Senin (19/6).
Tobas pun mengartikan mimpi SBY itu dalam rangka Presiden keenam RI itu mengajak Megawati yang merupakan Presiden kelima RI dan Jokowi selaku Presiden petahana untuk menjaga demokrasi di Indonesia. Ia pun berharap apa yang menurutnya dikehendaki SBY itu dapat terwujud.
“Tidak kemudian ada upaya-upaya yang menggunakan alat-alat tertentu untuk membuat demokrasinya menjadi kualitasnya menurun,” tegas dia.
Jelang Pilpres 2024, sejauh ini NasDem satu gerbong dengan Demokrat dan PKS dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) yang akan mengusung bakal capres Anies Baswedan. Sementara itu, PDIP telah mendeklarasikan bakal mengusung kader sendiri, Ganjar Pranowo, sebagai capres pada 2024.
Ketua DPP Partai Nasdem Taufik Basari. (CNN Indonesia/Khaira Ummah Junaedi Putri)
SBY sebelumnya mengaku bermimpi naik kereta bersama Megawati dan Jokowi dengan tujuan Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Ia mengaku tiket perjalanannya dibayari Presiden RI ke-8 yang nantinya terpilih di Pilpres 2024.
Dalam mimpi itu, SBY mengaku melihat sosok presiden ke-8 itu telah menunggu saat mereka tiba di Stasiun Gambir. Sebagai informasi, Presiden kedelapan RI adalah pemenang Pilpres 2024, karena Jokowi tak bisa lagi mencalonkan diri.
“Di Stasiun Gambir, sudah menunggu Presiden Indonesia Ke-8 dan beliau telah membelikan karcis kereta api Gajayana ke arah Jawa Tengah dan Jawa Timur,” kata SBY dalam utas yang diunggah Senin (19/6) siang.
Dalam perjalanannya, SBY mengaku turun di Solo bersama dengan Jokowi, sementara Megawati melanjutkan perjalanannya ke Blitar.
(mnf/kid)
