CNN Indonesia
Selasa, 20 Jun 2023 07:32 WIB
Bagikan :
Kemunduran pergerakan pasukan Rusia di Ukraina semakin kentara. (AFP/ANATOLII STEPANOV)
Jakarta, CNN Indonesia —
Invasi Rusia di Ukraina belakangan semakin mengendur setelah pasukan Kyiv melancarkan serangan balasan awal bulan ini.
Persenjataan Rusia diakui kian tipis sampai prajurit Kremlin kocar-kacir dari medan perang.
Di tengah kondisi ini, Ukraina juga mengklaim berhasil merebut sejumlah wilayah di beberapa lokasi tempur paling panas.
Menurut Wakil Menteri Pertahanan Ukraina Hanna Malia, Kyiv telah sukses merebut tujuh desa antara lain Lobkovo, Levadne, Novodarovka, Neskuchne, Storozhevoy, Makarivka, dan Blahodatne.
Terbaru, Desa Piatykhatky di selatan Zaporizhzhia juga diakui pejabat Rusia telah direbut oleh Kyiv.
Berikut ini tanda-tanda pasukan Rusia keok melawan Ukraina.
1. Putin ‘mohon-mohon’ tentara yang terluka tetap perang
Presiden Rusia Vladimir Putin meminta para tentaranya yang terluka tetap membantu invasi di Ukraina.
Hal itu diutarakan Putin saat mengunjungi Rumah Sakit Kementerian Pertahanan di Moskow, 12 Juni lalu. Saat itu, pasukan Kremlin dikabarkan dalam posisi ‘tertekan’ oleh serangan Ukraina.
Putin mengatakan bahwa negara sangat membutuhkan para prajurit yang telah berjuang demi negara itu. Kepada para tentara yang terluka dan mendapat perawatan, Putin mendesak mereka agar melanjutkan wajib militer setelah pulih.
“Tidak ada keraguan bahwa negara Anda, tanah air Anda, dan angkatan bersenjata membutuhkan orang-orang seperti Anda,” ucap Putin dalam lawatan itu, seperti dikutip CNN.
2. Putin akui Rusia kekurangan senjata
Bukan cuma memohon prajurit yang terluka tetap perang, Putin juga blak-blakan mengakui bahwa Kremlin tak punya cukup persediaan senjata dan kendaraan nirawak untuk memenangkan perang di Ukraina.
Hal itu disampaikan saat dia bicara di pertemuan blogger pro-perang pada 13 Juni. Dia menyampaikan selama invasi berlangsung berbagai amunisi, alat komunikasi, pesawat, hingga drone banyak diperlukan dengan jumlah yang tak terbatas.
“Selama operasi militer khusus, jelas bahwa ada kekurangan dalam banyak hal, (seperti) amunisi presisi terpadu, peralatan komunikasi, pesawat terbang, drone, dan sebagainya,” kata Putin seperti dilansir Politico.
“Kami memilikinya, tapi sayangnya kami tidak punya persediaan yang cukup,” lanjut Putin, sambil menambahkan bahwa senjata anti-tank dan tank modern merupakan senjata yang dibutuhkan saat ini.
Lanjut ke halaman berikutnya >>>
Banyak Jenderal Rusia Tewas
HALAMAN :
Bagikan :