...
0

Hukum Bacaan Idgham Bighunnah dan Bilaghunnah beserta Contoh

RajaBackLink.com
hukum-bacaan-idgham-bighunnah-dan-bilaghunnah-beserta-contoh

Salah satu hukum dalam tajwid adalah hukum bacaan idgham. Berikut pengertian, macam-macam hukum bacaan idgham, dilengkapi contohnya. Ilustrasi. Mengenal pengertian, macam-macam hukum bacaan idgham, serta contohnya. (iStockphoto/zeynep boğoçlu)

Jakarta, CNN Indonesia

Dalam ilmu tajwid, ada aturan atau hukum yang mengatur cara membaca Al Quran dengan baik dan benar. Salah satu hukum penting dalam tajwid adalah hukum bacaan idgham.

Untuk memahami lebih jauh, berikut pengertian, macam-macam hukum bacaan idgham, serta contohnya.

Pengertian Idgham

Idgham secara harfiah berarti memasukkan atau melebur. Sementara pengertian idgham secara istilah adalah meleburkan nun mati (نْ) atau tanwin (ـًـــٍـــٌ) menjadi satu huruf bertasydid apabila bertemu dengan salah satu huruf idgham.

Huruf idgham yang dimaksud adalah lam (ل), ra (ر), wau (و), mim (م), nun (ن), ya (ي).

Tujuan utama dari hukum bacaan idgham adalah untuk menghindari terjadinya kesalahan dalam melafalkan kata-kata yang mengandung kombinasi huruf-huruf tersebut.

Dengan menggabungkan suara kedua huruf tersebut, maka pengucapan kata-kata dalam Al Quran akan terdengar lebih teratur.

Macam-Macam Idgham dan Contohnya

Bacaan idgham terbagi menjadi dua jenis, yaitu idgham bighunnah dan idgham bilaghunnah.

Kedua hukum bacaan ini memiliki perbedaan pada cara membacanya.

Berikut penjelasan serta contoh bacaan dari kedua jenis Idgham tersebut, menurut buku Metode Pembelajaran Baca Tulis Al-Qur’an (2020) oleh Mursal Aziz dan Zulkipli Nasution.

1. Hukum bacaan idgham bighunnah

Idgham bighunnah merupakan hukum bacaan Al Quran yang cara membacanya dilakukan dengan dengung (ghunnah) apabila nun mati atau tanwin bertemu dengan salah satu dari empat huruf idgham bighunnah, yaitu wau (و), mim (م), nun (ن), ya (ي).

Pada kondisi ini, nun mati atau tanwin wajib dibaca berdengung dengan meleburkan suara ke dalam huruf setelahnya.

Perlu diingat bahwa hukum bacaan idgham bighunnah hanya berlaku ketika huruf tersebut bertemu dalam dua kata terpisah.

Karena apabila bertemu dalam satu kata bersambung, maka hukum bacaan dapat berubah menjadi izhar mutlaq yang artinya harus dibaca jelas.

Perhatikan contoh idgham bighunnah pada Surah Al-Baqarah ayat 8 berikut.

وَمِنَ ٱلنَّاسِ مَن يَقُولُ ءَامَنَّا بِٱللَّهِ وَبِٱلْيَوْمِ ٱلْءَاخِرِ وَمَا هُم بِمُؤْمِنِينَ

Pada kata “مَنْ يَّقُوْلُ” dalam ayat tersebut, terdapat nun mati (نْ) bertemu dengan huruf idgham bighunnah ya (ي) dalam dua kata terpisah.

Artinya, kata tersebut harus dibaca dengung sehingga terdengar menjadi “may yaqụlu“.

Perhatikan lagi contoh idgham bighunnah berikutnya yaitu pada Surah Al-Lahab ayat 1.

تَبَّتْ يَدَآ اَبِيْ لَهَبٍ وَّتَبَّۗ

Pada kata ” لَهَبٍ وَّتَبَّۗ” dalam ayat tersebut, terdapat tanwin (ــٍــ) bertemu dengan huruf idgham bighunnah wau (و).

Cara membacanya yaitu dengan melebur tanwin ke dalam huruf wau (و) dengan disertai dengungan sehingga terdengar seperti “lahabiw wa tabb“.

2. Hukum bacaan idgham bilaghunnah

Idgham bilaghunnah adalah kebalikan dari idgham bighunnah. Secara bahasa, bilaghunnah artinya yaitu tanpa dengung.

Pengertian dari idgham bilaghunnah adalah hukum bacaan yang dibaca dengan cara memasukkan atau melebur tanpa berdengung.

Hukum bacaan ini terjadi ketika nun mati atau tanwin bertemu dengan salah satu huruf idgham bilaghunnah yaitu ra (ر) dan lam (ل).

Cara membacanya tidak boleh berdengung, tetapi harus melebur nun mati atau tanwin ke dalam huruf yang ada di depannya.

Perhatikan contoh bacaan idgham bilaghunnah pada Surat Al-Baqarah ayat 24.

فَاِنْ لَّمْ تَفْعَلُوْا وَلَنْ تَفْعَلُوْا فَاتَّقُوا النَّارَ الَّتِيْ وَقُوْدُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ ۖ اُعِدَّتْ لِلْكٰفِرِيْنَ

Pada kata “فَاِنْ لَّمْ” dalam ayat tersebut, nun mati (نْ) bertemu dengan huruf idgham bilaghunnah lam (ل).

Maka, cara membacanya yaitu dengan meleburkan nun mati ke dalam huruf lam tanpa ada dengung sehingga terdengar seperti “Fa il lam“.

Contoh bacaan idgham bilaghunnah berikutnya pada Surat Al-Qori’ah ayat 7.

فَهُوَ فِيْ عِيْشَةٍ رَّاضِيَةٍۗ

Pada kata ” عِيْشَةٍ رَّاضِيَةٍۗ” dalam ayat tersebut, terdapat tanwin (ــٍــ) bertemu dengan huruf idgham bilaghunnah ra (ر).

Cara membacanya yaitu dengan meleburkan tanwin ke dalam huruf ra tanpa dengung sehingga terdengar seperti “‘īsyatir ḍiyah“.

Demikianlah penjelasan dari macam-macam hukum bacaan idgham serta contohnya. Selamat belajar!

(mrs/fef)

Hukum
RajaBackLink.com
RajaBackLink.com

More Similar Posts

RajaBackLink.com