...
0

Kapal Selam Titan OceanGate Dikontrol Pakai Stik Game, Amankah?

RajaBackLink.com
kapal-selam-titan-oceangate-dikontrol-pakai-stik-game,-amankah?

Kapal selam Oceangate yang tenggelam ternyata dikontrol menggunakan stik seperti PlayStation. Apakah teknologi itu aman? Ilustrasi. Kapal selam Oceangate yang meledak saat menyelam untuk melihat bangkai Titanic. (AFP/HANDOUT)

Jakarta, CNN Indonesia

Kapal selam wisata Titan milik OceanGate yang meledak di bawah Samudra Atlantik Utara menggunakan kontrol stik game untuk mengoperasikan kapal di bawah air. Amankah penggunaan teknologi tersebut?

Sebelumnya, penjaga pantai di Amerika Serikat telah mengonfirmasi kapal selam Titan meledak saat menyelam untuk melihat reruntuhan Titanic.

Operasi pencarian Titan akhirnya dihentikan pada Kamis, usai tim pencari menemukan puing-puing di sekitar reruntuhan Titanic.

Titan memiliki berat 9.525 kilogram dan dapat melaju dengan kecepatan 3 knot (3-1/2 mil per jam) dengan menggunakan pendorong listrik. Kapal itu dirancang untuk mengangkut hingga lima orang di kedalaman 4.000 meter untuk melihat bangkai kapal pesiar Titanic.

Titan dioperasikan menggunakan pengontrol nirkabel seperti pada perangkat gim konsol PlayStation. Ledakan yang dialami kapal tersebut pun memunculkan tanda tanya terkait keamanan teknologi pengontrol tersebut. 

Dikutip dari The Independent, tidak jelas apakah perangkat yang menyerupai gamepad nirkabel Logitech F710 Wireless PC Gamepad yang tersedia secara luas ini telah dimodifikasi atau dikustomisasi.

Juga belum diketahui pasti apakah OceanGate yang mengoperasikan Titan masih menggunakan pengontrol video game di kapal selam untuk perjalanan dengan kedalaman hampir 4.000 meter di bawah permukaan.

Steve Wright, seorang profesor teknik kedirgantaraan di University of the West of England, mengatakan bahwa beberapa pesawat dan kapal laut sebagian dikendalikan oleh sesuatu yang terlihat seperti pengontrol video game.

Ia menjelaskan perangkat serupa kerap digunakan di kapal maupun laut. Namun perangkat yang ia jelaskan sedikit lebih canggih daripada stik PlayStation pada umumnya.

“Avionik digunakan di mana-mana, tidak hanya untuk menerbangkan benda-benda,” kata Wright, sambil menunjuk ke sebuah pesawat tak berawak yang sedang dikerjakan oleh para mahasiswanya.

“Dalam arti tertentu, joystick kecil yang Anda lihat itu seperti pengontrol video game, tetapi penting untuk ditekankan bahwa joystick tersebut dibuat dengan tingkat keandalan dan kualitas yang jauh, jauh lebih tinggi daripada sekadar pengontrol Xbox biasa,” sambungnya.

Ketika CBS News memperlihatkan foto pengontrol video game Titan melalui email, Wright mengatakan bahwa dia “tidak pernah melihat yang seperti itu,” dan berharap akan ada sistem utama yang lebih andal.

Meskipun stik video game mungkin memiliki sebagian besar kemampuan sebagai pengontrol, Wright mengatakan bahwa stik tersebut tidak akan dapat diandalkan.

Contohya, pada 2017 Angkatan Laut Amerika Serikat mengumumkan akan mengimplementasikan joystick Xbox untuk dioperasikan di tiang fotonik, atau elemen kapal selam yang menyerupai periskop.

Namun stik Xbox ternyata tidak bisa digunakan untuk mengemudikan kapal selam sepenuhnya.

Wright mengatakan bahwa joystick yang membantu mengarahkan berbagai pesawat dan kapal pada dasarnya “sama saja” dengan yang ada di kontroler video game.

Akan tetapi, stik itu “tidak mengendalikan sistem propulsi dan sistem pendorong kendaraan udara atau selam Anda atau bahkan kendaraan darat Anda,”

“Anda melakukan apa yang telah dilakukan pilot pesawat terbang dan jet tempur selama beberapa dekade dan itu, Anda hanya memberikan instruksi ke komputer.”

Wright menambahkan, stik yang mirip “pengontrol video game” itu bukanlah sistem satu-satunya yang membantu mengendalikan kapal selam atau pesawat.

Biasanya, ada pengontrol cadangan jika pengontrol utama rusak dan banyak fungsi kontrol di kapal selam dan pesawat dikontrol oleh komputer, bukan oleh operator stik tersebut. 

Lebih lanjut, Wright mengatakan, orang yang pandai video game mungkin bisa menggunakan stik itu. Namun jika terjadi kesalahan, pengetahuan tentang sistem komputer tetap dibutuhkan. 

Wright mengibaratkannya seperti penerbangan trans-Atlantik. “Anda melihat pilot di kokpit, sebagian besar waktu, mereka duduk di sana hanya memutar-mutar ibu jari mereka, tidak melakukan banyak hal,” kata Wright.

“Tapi buat saya, untuk satu hal, saya sangat senang bahwa mereka duduk di sana, dilatih hingga level mereka, karena mereka memiliki pemahaman yang jauh lebih dalam tentang hal-hal lain yang mungkin terjadi,” katanya mengakhiri.

(can/lth)

[Gambas:Video CNN]

Kapal
RajaBackLink.com
RajaBackLink.com

More Similar Posts

RajaBackLink.com