Polisi ungkap ada sosok informan yang hampir menggagalkan penangkapan Rihana dan Rihani. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia —
Si kembar tersangka penipuan penjualan iPhone, Rihana dan Rihani nyaris gagal ditangkap oleh pihak kepolisian di sebuah apartemen di Gading Serpong karena ada sosok ‘informan’.
Sosok ini yang diduga memberitahukan kepada si kembar bahwa keduanya akan ditangkap oleh pihak Polda Metro Jaya.
“Kemudian kami mendapatkan informasi juga bahwa yang bersangkutan ini sudah ada yang memberitahu bahwa akan dilakukan penangkapan oleh pihak kepolisian,” kata Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi dalam konferensi pers, Selasa (4/7).
Kendati demikian, Hengki tak membeberkan siapa sosok ‘informan’ tersebut. Ia justru menyampaikan teknis penangkapan seorang tersangka tak bisa disampaikan ke publik.
“Saya jawab tadi termasuk informasi dari mana dan bagaimana cara kita menangkap, pertama teknis penyelidikan dan penangkapan tidak akan kami sampaikan ke publik, itu ada teknis kami, tidak akan kami sampaikan ke publik,” tuturnya.
Hengki menyampaikan untuk merespons situasi itu, pihaknya pun bergerak cepat untuk menangkap Rihana dan Rihani. Hal ini pula yang membuat kepolisian tak melibatkan polisi wanita (polwan) saat penangkapan.
“Kami dihadapkan pada situasi di mana apabila tidak segera dilakukan penangkapan maka akan kabur lagi,” ucap dia.
Hengki menyebut jika hal ini tak dilakukan agar Rihana dan Rihani bisa segera ditangkap sehingga keduanya tak lagi melarikan diri.
“Yang bersangkutan modusnya adalah menyewa apartemen melalui air BnB pindah lagi, pindah lagi, pindah lagi. Makanya susah ditangkap ini, cukup licin,” ujarnya.
Sebelumnya, si kembar Rihana dan Rihani dilaporkan terkait dugaan penipuan iPhone oleh para korbannya ke sejumlah Polres. Tak hanya soal penipuan iPhone, keduanya juga dilaporkan terkait dugaan penggelapan mobil rental.
Kasus ini lantas diambil alih oleh Polda Metro Jaya untuk mempermudah proses penanganan kasus dan pencarian terhadap keduanya.
Si kembar pun ditetapkan sebagai tersangka. Kendati demikian, keberadaan keduanya belum diketahui. Hingga akhirnya polisi memasukkan keduanya dalam daftar pencarian orang (DPO).
Pelarian keduanya akhirnya berakhir pada Selasa (4/7) setelah kepolisian menangkap mereka di sebuah apartemen daerah Gading Serpong.
Kini, keduanya juga telah resmi ditahan. Keduanya dijerat Pasal 378 KUHP dan atau Pasal 372 KUHP Jo Pasal 64 KUHP serta UU ITE.
(dis/isn)
