Ilustrasi. Aksi tolak RUU Kesehatan. (CNN Indonesia/Adi Ibrahim).
Jakarta, CNN Indonesia —
Ratusan aparat gabungan dikerahkan untuk mengamankan aksi demo menolak pengesahan RUU Kesehatan di depan Gedung DPR, Selasa (11/7).
Aksi itu digelar oleh dokter tenaga kesehatan (nakes) dari sejumlah organisasi profesi. Yakni, Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), Ikatan Bidan Indonesia (IBI), Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) dan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI).
“Sementara kita siapkan 8 SSK (sekitar 800 personel),” kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Komarudin saat dihubungi.
Kata Komarudin, pihaknya juga menyiapkan rekayasa lalu lintas di sekitar gedung DPR untuk mengantisipasi kemacetan akibat aksi demo.
Ada sejumlah skema dalam rekayasa lalu lintas ini. Termasuk, menutup jalan dan mengalihkan kendaraan, mana kala massa sudah membludak.
“Yang terakhir manakala tidak bisa, karena masa banyak sekali. Maka yang dari arah timur, akan kami alihkan ke gerbang pemuda,” ucap Komarudin.
Kendati demikian, Komarudin menyebut sampai saat ini arus lalu lintas masih cenderung normal dan belum ada penutupan jalan.
“Sementara ini masih normal. Kalaupun nanti dibutuhkan pengalihan kita akan alihkan. Sejauh ini masih normal,” ujarnya.
Ketua PB IDI Adib Khumaidi, sebelumnya, mengklaim ada ribuan massa yang hadir dalam aksi demo bertajuk ‘Selamatkan Kesehatan Rakyat Indonesia’.
“Hingga saat ini, massa yang sudah siap untuk besok ada sekitar 10 ribu. Kemungkinan bisa bertambah,” ujar Ketua PB IDI Adib Khumaidi kepada CNN Indonesia.com, Senin (10/7).
Sementara itu, kabar mengenai pengesahan tersebut dikonfirmasi oleh Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi NasDem Irma Suryani Chaniago.
“Betul [RUU Kesehatan akan disahkan dalam rapat paripurna] Selasa,” kata Irma saat dihubungi CNNIndonesia.com.
RUU Omnibus Law Kesehatan mendapat reaksi penolakan dari berbagai pihak, khususnya lima organisasi profesi. Aksi demo juga sempat digelar di depan gedung DPR-MPR pada Senin (5/6) lalu.
(dis/ugo)
