China Periksa Bos RS, Farmasi hingga Asuransi Terkait Kasus Korupsi

Jakarta, CNN Indonesia —

Pemerintah China telah melakukan pemeriksaan terhadap lebih dari 180 pimpinan rumah sakit terkait dengan dugaan korupsi di sektor kesehatan di sepanjang tahun ini.

Sebanyak 10 di antara mereka yang diperiksa sudah menyerahkan diri secara sukarela pada Juni 2023.

Dilansir CNN pada Sabtu (26/8), China memang telah meluncurkan kampanye anti korupsi yang menyasar rumah sakit, industri farmasi dan dana asuransi imbas keluhan masyarakat akibat tingginya biaya di sektor layanan kesehatan.

Menurut laporan media pemerintah, China News Service, jumlah pemimpin rumah sakit yang diperiksa tersebut meningkat dua kali lipat dibandingkan kasus serupa tahun sebelumnya.

Kabar mengenai kampanye ini menjadi perbincangan hangat di China baik dalam pemberitaan lokal maupun sosial media dalam beberapa minggu terakhir.

Salah satu yang terlibat dan dikabarkan menjalani pemeriksaan adalah presiden sebuah rumah sakit kecil di provinsi barat daya Yunnan yang diduga telah menghabiskan lebih dari US$2,2 juta untuk pembelian perangkat medis untuk pengobatan kanker pada 2021.

Tak hanya itu, beberapa rumah sakit, farmasi dan asuransi di provinsi lainnya juga ikut dalam penyelidikan yang dilakukan pemerintah. Sehingga, kampanye ini dinilai sebagai kebijakan luar biasa di bawah kepemimpinan Presiden Xi Jinping.

[Gambas:Video CNN]

Apalagi, Shanghai telah meluncurkan sistem imbalan uang tunai bagi siapa saja yang melaporkan ada tindakan korupsi disertai bukti yang akurat.

“Kecepatan pemerintah daerah melakukan penyelidikan, dan beratnya hukuman yang dijatuhkan, sangat mengesankan,” kata Ren Jianming, Kepala Pusat Penelitian dan Pendidikan Integritas di Universitas Beihang Tiongkok, kepada media pemerintah.

Para ahli mengakui bahwa kampanye ini sebagai salah satu upaya China yang paling baik hingga saat ini untuk mengatasi masalah korupsi yang sudah mengakar di industri kesehatan.

Kendati, pemerintah China belum menjelaskan dengan lengkap alasan mengapa memilih untuk meningkatkan kampanye anti-korupsi sekarang.

(ldy/dna)