dmi | CNN Indonesia
Senin, 04 Sep 2023 20:26 WIB
Jakarta, CNN Indonesia —
China meluncurkan platform kecerdasan buatan (AI) bernama ERNIE Bot yang bakal menjadi pesaing ChatGPT dan Google Bard. Simak keunggulannya.
ERNIE Bot merupakan platform AI yang dikembangkan raksasa teknologi China, Baidu yang bekerja sama dengan SenseTime. Platform ini resmi meluncur ke publik pada Kamis (31/8).
Bot ini hadir bersama dengan serangkaian fitur bagi masyarakat umum untuk merasakan fitur AI generatif baru di empat kategori, yakni pemahaman, generasi, penalaran, dan memori.
ERNIE Bot berfungsi serupa dengan platform generatif lainnya seperti ChatGPT, dan bergantung pada sejumlah besar data yang dikumpulkan melalui interaksi publik. Oleh karena itu, peluncurannya untuk umum memungkinkan perusahaan induk Baidu mendapatkan masukan dari pengguna yang berharga demi menyempurnakan fitur-fitur platform dengan cepat.
Namun, perbedaan ERNIE Bot dengan aplikasi serupa di negara Barat terletak pada desakan China agar aplikasi AI generatifnya “mematuhi nilai-nilai inti sosialisme” dan tetap mengutamakan keamanan negara, mengutip Mashable.
Sebagai contoh, aplikasi ini dengan senang hati akan menjawab pertanyaan-pertanyaan pengetahuan umum yang tidak berbahaya seperti “Sebutkan nama ibu kota Cina”, tetapi akan memilih untuk tidak menjawab pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan topik-topik sensitif, seperti protes di Lapangan Tiananmen pada tahun 1989.
Menurut AFP, upaya untuk mengajukan pertanyaan serupa lainnya, seperti pertanyaan tentang kedaulatan Taiwan, menghasilkan jawaban singkat yang mempromosikan Taiwan sebagai bagian dari China, sebelum menyarankan agar diskusi beralih ke topik lain.
Dalam sebuah unggahan di akun Twitternya, Baidu mengklaim ERNIE Bot sudah menjawab 33,42 juta pertanyaan dalam sehari setelah peluncurannya.
Pada dasarnya, ERNIE Bot tampak seperti pesaing ChatGPT dari China dalam banyak aspek, kecuali sikap pro-China yang agresif di seluruh jawabannya.
Selain itu, ERNIE Bot hanya akan tersedia untuk mereka yang berada di China, dan saat ini belum jelas apakah platform ini akan dirilis untuk pengguna internasional atau tidak.
(tim/dmi)
