0

Puluhan Orang Serang Rumah Ibadah di Gandul Depok

RajaBackLink.com
puluhan-orang-serang-rumah-ibadah-di-gandul-depok

Jakarta, CNN Indonesia

Sebuah rumah ibadah atau kapel di kawasan Gandul, Depok diserang puluhan orang warga pada Sabtu (16/9) pagi. Mereka menggedor gerbang depan kapel sambil berteriak-teriak.

Peristiwa tersebut terjadi pada Sabtu (16/9) pagi sekitar pukul 07.00 WIB. Kapel ini merupakan tempat jemaat GBI Cinere Bellevue melakukan ibadah tiap pekannya.

“Jadi jam tujuh mereka ada kumpul-kumpul, ada 50 orang pakai serban dan lain sebagainya. Mereka mendatangi kapel kami, sempat menggedor-gedor, teriak-teriak. Habis itu mereka bubar,” ujar Arif Syamsul, pengurus gereja GBI Cinere Belleuvue pada Sabtu (16/9), dikutip dari Detikcom.

Arif menyebut kapel yang dijadikan tempat jemaatnya beribadah adalah bangunan ruko tiga lantai. Ruko tersebut telah disewa sejak dua bulan lalu, namun belum lama digunakan untuk beribadah.

Dia menjelaskan pihaknya agak dipersulit oleh lembaga pemberdayaan masyarakat (LPM) setempat saat meminta izin melakukan peribadatan di tempat tersebut.

“Kami itu pindahan dari Cinere yang di Pangkalan Jati. Karena kontrak habis, kita pindah ke daerah Gandul. Kita selalu sewa ruko yang mana menurut UU nggak perlu (izin), tapi kita bahasanya kulonuwun ke RT/RW, kelurahan, kecamatan,” tuturnya.

Arif mengatakan awalnya para anggota LPM di Gandul lalu mengajukan syarat berupa pengumpulan 60 tanda tangan dan KTP dari warga sekitar agar ibadah di kapel bisa dilaksanakan. Menurut Arif, syarat tersebut telah berhasil dipenuhi.

“Kita dapatkan 80, tapi mereka masih mempersulit bilang itu KTP-nya DKI, KTP Limo,” katanya.

Usai syarat tersebut dipenuhi, Arif dan jemaat GBI Cinere Bellevue akhirnya bisa menggelar ibadah perdana di kapel tersebut pada Minggu (10/9). Ibadah yang dilaksanakan pekan lalu ini juga dikawal oleh aparat kepolisian.

Namun, selepas ibadah perdana itu, para anggota LPM tersebut mengajukan syarat baru untuk izin peribadatan, yakni adanya restu dari Wali Kota Depok.

“Jadi mereka mempersulit lagi kami disuruh restu dulu dari Wali Kota. Mereka minta ditiadakan dulu ibadah selama dua kali minggu,” terang Arif.

Lebih lanjut, Arif menyebut tidak ada jemaat yang berada di kapel saat tempatnya diserang. Namun pihak gereja memutuskan tidak menggelar ibadah secara fisik pada Minggu (17/9) besok sebagai imbas dari serangan tersebut.

“Akhirnya kita ibadah streaming sampai kita mau ajukan ke Wali Kota,” katanya.

(lom/asa)

[Gambas:Video CNN]

Yuk, daftarkan email jika ingin menerima Newsletter kami setiap awal pekan.

Dengan berlangganan, Anda menyepakatikebijakan privasi kami.

Puluhan
RajaBackLink.com
RajaBackLink.com

More Similar Posts

RajaBackLink.com
RajaBackLink.com
Postingan Lainnya
RajaBackLink.com