Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani mengunjungi kediaman Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto. (CNN Indonesia/ Adi Ibrahim)
Jakarta, CNN Indonesia —
Ketua Umum Partai Golkar sekaligus Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengaku sempat membahas soal politik ketika bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Rabu (26/7) kemarin.
“Bicara politik ada lah,” kata Airlangga di kediamannya di kawasan Jakarta Selatan, Kamis (27/7).
Airlangga juga mengaku melaporkan rencana pertemuannya dengan Ketua DPP PDIP Puan Maharani yang digelar hari ini ke Jokowi. Sehingga, ia memastikan Jokowi mengetahui pertemuannya dengan Puan.
“Termasuk saya laporkan ke beliau saya akan bertemu Ibu Puan hari ini sepenuhnya sepengetahuan Bapak Presiden,” kata Airlangga.
Di samping itu, Airlangga menghadiri rapat terbatas tentang fiskal dan ekspor bersama Jokowi kemarin. Ia mengatakan bakal ada konferensi pers tersendiri bersama Menkeu, Gubernur BI dan OJK soal hasil rapat terbatas dengan Jokowi itu pada Jumat (28/7) esok.
“Intinya kita harus menyadari bahwa bumi air tanah itu bukan bentuk fisik, tetapi juga nilai yang diciptakan itu harus masuk dalam negeri. Di Indonesia ini seperti gas begitu hasilnya diekspor, dananya semua di Singapura. Bayangkan kalau ini kita bisa ambil 30 persen saja, satu bulan itu bisa US$9 miliar,” kata dia.
Airlangga sempat bertemu Jokowi di Istana kurang lebih 3,5 jam kemarin.
Kini Airlangga tengah diterpa isu kasus hukum dan pergolakan internal Golkar. Ia telah diperiksa Kejaksaan Agung sebagai saksi dugaan korupsi ekspor minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) dan turunannya.
Tak hanya itu, di internal Partai Golkar ia juga diterpa isu Munaslub. Dewan Pakar Partai Golkar mengusulkan pergantian ketua umum karena menilai Airlangga tak mampu menaikkan elektabilitas.
Sejumlah nama dimunculkan untuk mengganti Airlangga. Beberapa nama yang sudah muncul adalah Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, Ketua MPR RI Bambang Soesatyo, serta Menteri Investasi Bahlil Lahadalia.
(rzr/isn)
