Delapan anggota Ditresnarkoba Polda Metro Jaya ditangkap terkait kasus penganiayaan berat hingga sebabkan DK (38) meninggal. Unsplash/Pixabay
Jakarta, CNN Indonesia —
Sebanyak delapan anggota Ditresnarkoba Polda Metro Jaya ditangkap terkait kasus penganiayaan berat hingga menyebabkan korban berinisial DK (38) meninggal dunia.
Peristiwa ini terjadi saat anggota sedang melakukan upaya pengungkapkan kasus narkoba. Namun, tak dijelaskan di mana dan kapan waktu kejadiannya.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombe Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan total ada sembilan anggota yang terlibat dalam kasus ini. Namun, satu anggota berinisial S kabur dan masih upaya dalam pencarian.
“Masih dalam proses saat ini Bid Propam telah memeriksa delapan oknum anggota dari sembilan anggota. Satu masih dalam proses pendalaman untuk pencarian keberadaannya,” kata Trunoyudo di Polda Metro Jaya, Jumat (28/7).
Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi menerangkan berdasarkan hasil pemeriksaan, pihaknya menetapkan tujuh dari delapan anggota sebagai tersangka.
Ketujuh tersangka ini masing-masing berinisial AB, AJ, RP, FE, JA, EP, dan YP. Sementara satu anggota lainnya tak terbukti melakukan tindak pidana dan hanya melanggar kode etik profesi Polri.
“Diawali adanya tindakan unit yang melaksanakan penyelidikan terkait jaringan narkoba kemudian dilakukan kekerasan eksesif sehingga seseorang meninggal dunia,” ucap Hengki.
“Ditreskrimum Polda Metro Jaya telah memeriksa delapan orang, yang masuk pidana tujuh orang, satu dikembalikan pemeriksaan etik,” sambungnya.
Dalam kasus ini, ketujuh anggota Ditresnarkoba Polda Metro Jaya dijerat Pasal 355 KUHP dan atau Pasal 170 KUHP subsider Pasal 351 ayat 3 KUHP.
(dis/gil)
