CNN Indonesia
Sabtu, 05 Agu 2023 11:10 WIB
Bagikan :
Ilustrasi. Selain penyakit dan wabah, ternyata warna juga bisa jadi sesuatu yang berbahaya dan mematikan. (Wokandapix/Pixabay)
Jakarta, CNN Indonesia —
Tak cuma penyakit atau wabah, ternyata warna juga bisa jadi sesuatu yang berbahaya. Dunia mengenal tiga warna paling mematikan yakni putih, hijau dan oranye. Apa alasannya?
Warna bisa mempengaruhi mood atau suasana hati. Warna biru laut memberikan sensasi ketenangan, sedangkan warna kuning memicu suasana cerah ceria. Namun ternyata ada warna-warna yang bisa merenggut nyawa.
Warna putih, hijau dan, oranye diketahui memiliki sejarah kelam sebab sudah memakan korban.
Berikut ini penjelasan mengenai 3 warna paling mematikan di dunia dan sejarah di baliknya.
1. Putih
Ilustrasi. Warna putih disebut sebagai salah satu warna paling mematikan di dunia. (iStockphoto/Nadya So)
Melansir dari penjelasan video yang diunggah di kanal YouTube Ted Ed, Yunani kuno kali pertama mengelola timbal menjadi pigmen putih.
Hanya saja, timbal bisa langsung diserap tubuh manusia dan didistribusikan ke darah, jaringan lunak, dan jaringan mineral. Kemudian sekali masuk jaringan saraf, timbal meniru dan mengganggu fungsi kalsium sehingga terjadi masalah mulai dari gangguan kemampuan belajar hingga tekanan darah tinggi.
Sementara saat itu, penggunaan timbal memang jadi satu-satunya cara praktis memperoleh pigmen putih untuk cat dan minyak hingga abad 19. Umumnya seniman terkena dampak negatif penggunaan timbal.
Mereka keracunan timbal saat menggiling balok timbal jadi bubuk. Muncul keluhan seperti gangguan motorik, suasana hati menurun, batuk, pembesaran retina dan kebutaan.
Keluhan rupanya tak menghentikan penggunaan timbal putih. Warna ini begitu khas dan belum ada penggantinya. Kemudian pada 1970-an, timbal putih dilarang.
2. Hijau
Ilustrasi. Hijau termasuk warna yang disebut paling mematikan di dunia. (iStockphoto/Mustapha GUNNOUNI)
Dulu warna hijau diperoleh dari pewarna alam yang menghasilkan rona hijau yang kusam. Pada abad 18, diperkenalkan warna hijau sintetis yang disebut scheele green dan paris green yang cerah sehingga langsung memikat publik.
Warna ini digunakan secara luas seperti pada sabun, kertas dinding, dekorasi cake, permen, mainan, dan busana.
Hanya saja, dua warna sintetis ini terbuat dari cupric hydrogen arsen atau arsenik. Jika manusia mengalami kontaminasi arsenik terjadi kerusakan sel tubuh. Sementara paparan pada kadar tinggi memunculkan risiko kanker dan penyakit jantung.
Kala itu pekerja garmen yang mengerjakan baju hijau ditemukan keracunan. Perempuan berbusana hijau dilaporkan pingsan. Yang mengejutkan, muncul spekulasi bahwa Napoleon Bonaparte tewas di kamar akibat kertas dinding warna hijau.
Bahaya arsenik sama sekali tidak terungkap hingga muncul publikasi soal resep arsenik pada 1822. Kini resep telah dimodifikasi untuk pembuatan insektisida.
3. Oranye
Ilustrasi. Oranye termasuk salah satu warna paling mematikan di dunia. (iStockphoto/Terryfic3D)
Sebelum Perang Dunia II, umumnya pabrik pembuat perabot makan keramik menggunakan uranium oxide. Komponen ini menghasilkan warna merah dan oranye cerah. Kedua warna ini memang dikaitkan dengan nafsu makan.
Uranium oxide adalah bahan baku nuklir. Hanya saja, hingga akhir 1800-an, radiasi bukan sesuatu yang disadari. Radiasi berhubungan dengan risiko kanker.
Selama Perang Dunia II, pemerintah AS menggunakan semua uranium untuk pembuatan bom. Usai jatuhnya bom atom, uranium kembali ke pabrik perabot makan.
Uranium memang masih dimanfaatkan untuk pembangkit reaktor nuklir tetapi tidak untuk perabot makan. Perabot makan yang dulu sempat dibuat hingga kini masih terbukti memancarkan radioaktif.
Itulah 3 warna paling mematikan di dunia.
(els/pua)
Bagikan :