Raden Indrajana Sofiandi terakwa penganiayaan terhadap anak kandung di Jakarta Selatan divonis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel) 2 tahun penjara. (Istockphoto/Marilyn Nieves)
Jakarta, CNN Indonesia —
Raden Indrajana Sofiandi terdakwa penganiayaan terhadap anak kandung di Jakarta Selatan divonis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel) 2 tahun penjara.
Hakim menjatuhkan vonis 2 tahun penjara terhadap Indrajana setelah ia terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan kekerasan terhadap anaknya.
“Mengadili, memutuskan menjatuhkan pidana penjara kepada terdakwa Raden Indrajana Sofiandi selama dua tahun,” kata Ketua Majelis Hakim PN Jaksel, di Ruang Sidang 02, Senin (19/6).
Tak hanya itu, Indrajana juga dijatuhi vonis hukuman denda Rp50 juta subsidair empat bulan penjara.
Vonis tersebut lebih ringan dari jaksa penuntut umum (JPU) yang sebelumnya menuntut Indrajana dihukum 3 tahun penjara.
Diketahui penganiayaan tersebut dilakukan terhadap dua korban yakni KR dan KA di sebuah apartemen di Jakarta Selatan.
Dalam kasus ini, Indrajana dijerat Pasal 76c Jo Pasal 80 ayat 1 dan ayat 4 UU Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak serta Pasal 44 ayat 1 UU Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan KDRT.
Sebelumnya, penganiayaan yang Indrajana lakukan terhadap anaknya sempat viral di media sosial. Wakil Ketua Komisi III DPR, Ahmad Sahroni pun mengunggah dugaan kejadian tersebut di akun Instagram miliknya.
Peristiwa terjadi pada tahun 2021 hingga 2022. Terlapor kerap melakukan kekerasan terhadap korban dengan cara memukul kepala korban hingga menendang punggung korban.
Dalam kasus ini, Indrajana dijerat Pasal 76c Jo Pasal 80 ayat 1 dan ayat 4 UU Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak serta Pasal 44 ayat 1 UU Nomor
(mab/ain)
