Bank Indonesia (BI) mengklaim adopsi Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) semakin meluas. (ANTARA FOTO/MUHAMMAD ADIMAJA)
Jakarta, CNN Indonesia —
Bank Indonesia (BI) mengklaim adopsi Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) semakin meluas.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan hal itu tercermin dari penambahan jumlah pengguna dan merchant QRIS yang saat ini telah mencapai masing-masing 35,80 juta dan 26,1 juta.
“Dengan total volume transaksi sebesar 744 juta, sejalan dengan pengembangan fitur QRIS di domestik dan antarnegara,” ucapnya dalam konferensi pers Rapat Dewan Gubernur (RDG), Kamis (22/6).
Perry juga menuturkan transaksi sistem pembayaran terus naik dengan stabilitas sistem yang terjaga dan layanan pembayaran digital yang semakin meningkat.
Tercatat transaksi digital banking meningkat pesat sebesar 31,83 persen (yoy) dan uang elektronik (UE) tumbuh sebesar 17,9 persen pada Mei 2023. Sementara, transaksi Alat Pembayaran Menggunakan Kartu (APMK) seperti Kartu ATM/D dan Kartu Kredit tumbuh 8,31 persen.
Setali tiga uang, akseptasi BI-FAST juga terus meningkat dengan nilai transaksi mencapai Rp462 triliun pada Mei 2023. Adapun volume transaksinya mencapai 161,2 juta.
Perry juga menyebut jumlah uang kartal yang diedarkan (UYD) pada Mei 2023 tumbuh 4,5 persen (yoy) sehingga menjadi Rp972 triliun. Peningkatan ini sejalan dengan kegiatan ekonomi.
“Bank Indonesia terus memastikan ketersediaan uang Rupiah dengan kualitas yang terjaga di seluruh wilayah NKRI, antara lain dengan melanjutkan kerja sama kelembagaan dalam pengedaran uang rupiah ke daerah 3T (terluar, terdepan, terpencil),” tandasnya.
(mrh/dzu)
