Jakarta, CNN Indonesia —
Duta Besar China untuk Indonesia Lu Kang buka suara saat Arab Saudi dan Israel menunjukkan tanda-tanda kian dekat untuk normalisasi.
China merupakan salah satu negara yang mendukung penuh kemerdekaan Palestina. Di sisi lain, Israel kerap melakukan kekerasan ke warga Palestina.
Iran bahkan sempat mewanti-wanti jika normalisasi betul terjadi, warga Palestina akan merasa terkhianati.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lu Kang mengungkapkan pandangan itu saat hadir di acara Festival Kue Bulan yang berlangsung di Kedutaan Besar China di Jakarta pada Rabu (27/9). Ia mengakui ada alasan khusus terkait sejarah dan kesulitan lain soal normalisasi.
“Namun dari sudut pandang pemerintah China kami selalu ingin melihat perdamaian dan keharmonisan bagi masyarakat, apa pun latar belakang, agama, atau latar belakang budaya apa pun, agar masyarakat dapat hidup berdampingan secara damai dan bekerja sama,” kata Lu Kang kepada wartawan.
Dalam kesempatan itu, Lu Kang menyinggung peran China yang bisa membuat Iran dan Arab Saudi akur pada Maret lalu. Kedua negara ini sempat putus hubungan sejak 2016.
Lebih lanjut, Lu Kang berharap seluruh negara di Timur Tengah bisa bekerja sama untuk membuat kawasan harmoni.
“Jadi, tentu saja, seluruh wilayah di negara ini dapat bekerja sama dalam keharmonisan seperti ini,” ungkap dia.
Isu normalisasi Israel dan Arab Saudi terus menjadi sorotan belakangan ini.
Perdana Menteri sekaligus Putra Mahkota Mohammed bin Salman (MbS) mengatakan normalisasi kedua negara semakin dekat.
“Setiap hari, kami kian dekat,” kata MbS kepada media Amerika Serikat Fox News yang disiarkan pada pekan lalu.
Saat wawancara, MbS juga mengatakan bahwa isu Palestina “sangat penting” bagi Saudi. Dia juga mengungkapkan pemerintah Riyadh perlu menyelesaikan bagian tersebut.
“Kami harus melihat ke mana kami melangkah. Kami berharap ini bisa mencapai suatu titik, meringankan kehidupan rakyat Palestina, menjadikan Israel sebagai pemain di Timur Tengah,” ujar MbS, dikutip Al Jazeera.
Di kesempatan terpisah, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu juga mengatakan persoalan normalisasi ada dalam jangkauan mereka. Ia menargetkan upaya ini akan selesai pada 2024.
(isa/bac)
