...
0

Dugaan Komunitas ‘Tak Wajar’ di Balik Mutilasi Mahasiswa Inisial R

RajaBackLink.com
dugaan-komunitas-‘tak-wajar’-di-balik-mutilasi-mahasiswa-inisial-r

Sidik jari korban mutilasi identik dengan milik Redho Tri Agustian, mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang dilaporkan hilang sejak Selasa (11/7). Sidik jari korban mutilasi identik dengan milik Redho Tri Agustian, mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang dilaporkan hilang sejak Selasa (11/7). CNN Indonesia/ Tunggul

Yogyakarta, CNN Indonesia

Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyatakan mahasiswa korban pembunuhan disertai mutilasi berinisial R tergabung bersama kedua pelaku W dan RD dalam sebuah komunitas yang memiliki aktivitas di luar kewajaran.

Dirreskrimum Polda DIY Kombes Pol FX Endriadi menjelaskan, korban dan kedua pelaku sudah saling mengenal selama sekitar 3-4 bulan. Mereka berkenalan setelah tergabung ke dalam sebuah grup Facebook.

Kemudian, kedua pelaku dan korban untuk kali pertama bertemu di kost pelaku W, daerah Krapyak, Triharjo, Sleman pada Selasa (11/7). Pelaku RD datang atas ajakan W untuk menemui korban. Ketiganya lalu berkumpul di rumah kost tersebut.

“Karena mereka tergabung dalam sebuah komunitas yang mempunyai aktivitas tidak wajar, mereka melakukan kegiatan berupa kekerasan satu sama lain dan ini terjadi berlebihan,” kata Endriadi di Mapolda DIY, Sleman, Selasa (18/7).

Aktivitas kekerasan satu sama lain itu kata Endriadi, kemudian terjadi di luar kendali atau secara berlebihan hingga mengakibatkan R meregang nyawa. Kedua pelaku pun panik hingga melakukan mutilasi terhadap tubuh korban.

Kemudian, kedua pelaku memasukkan potongan-potongan tubuh korban ke dalam plastik. Setelah beristirahat, W yang sudah lama tinggal di DIY melakukan survei lokasi sebelum menyebar potongan-potongan tubuh R di beberapa titik daerah Sleman.

Sejauh ini potongan tubuh yang didapatkan berupa tangan kiri, bagian mata kaki, kepala, tulang dan organ dalam, potongan daging serta usus. Titik penemuannya meliputi Sungai Bedog dan Sungai Nyo, Turi; Sungai Krasak, Sungai Nyamplung, Tempel.

Kata Endriadi, pelaku RD setelah itu kembali ke Jakarta hingga potongan-potongan tubuh korban ditemukan kali pertama di area Sungai Bedog, Kelor, Turi, Sleman, Rabu (12/7) malam. Sampai akhirnya polisi dan Tim SAR menemukan beberapa potongan tubuh lainnya berdasarkan keterangan kedua pelaku yang kabur ke Bogor, Jawa Barat.

Endriadi mengatakan, kepolisian hingga kini masih mencari sisa potongan tubuh korban yang masih belum ditemukan. Dia meminta partisipasi masyarakat yang menemukannya untuk melaporkannya.

Dari beberapa lokasi itu, polisi juga mengamankan pakaian dan sandal serta handphone milik korban. Sementara dari rumah kost W, disita panci, kompor, tabung gas, telenan, pisau, cangkul, juga tali.

Endriadi enggan merinci komunitas tempat korban dan kedua pelaku ini tergabung. Ia hanya mengatakan, polisi masih akan melakukan pendalaman secara psikologis terhadap RD dan W.

“Jadi sementara bahasa kami kegiatan tidak wajar. Untuk lebih tepatnya, kami akan melakukan pemeriksaan psikologi atau kejiwaan terhadap yang bersangkutan,” imbuhnya.

Sidik jari 99 persen identik dengan mahasiswa UMY yang hilang

Endriadi menyebut sidik jari korban mutilasi identik dengan kepunyaan Redho Tri Agustian, mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) yang dilaporkan hilang sejak Selasa (11/7).

Temuan itu didasarkan pada hasil pemeriksaan tim INAFIS terhadap potongan tangan korban setelah membandingkannya dengan sidik jari milik Redho.

“Ini nilai identiknya 99 persen,” kata Endriadi.

Polisi juga melakukan pengenalan visual dengan cara memperlihatkan barang-barang seperti kaos, sandal gunung, serta celana pendek yang ditemukan di TKP kepada keluarga Redho. Oleh keluarga, barang-barang tersebut dipastikan merupakan kepunyaan Redho.

Kendati, petunjuk itu saja tak cukup untuk memastikan bahwa Redho merupakan sosok di balik potongan tubuh yang tersebar di beberapa lokasi, daerah Sleman. Oleh karenanya, polisi mengajukan permohonan pemeriksaan membandingkan DNA keluarga Redho dengan yang ada di temuan potongan tubuh.

“Untuk sempurnanya hasil tersebut, kami menunggu hasil DNA yang sedang kami mintakan,” tegas Endriadi.

Pihak kampus sementara itu belum bisa memastikan sepenuhnya, akan tetapi sosok korban mutilasi berinisial R memiliki kecocokan dengan Redho, mahasiswa Fakultas Hukum UMY, warga Pangkal Pinang, Kepulauan Bangka Belitung yang dilaporkan hilang sejak pekan lalu.

Dekan Fakultas Hukum UMY Iwan Satriawan mengatakan, kecocokan salah satunya ada pada temuan jaket yang identik dengan kepunyaan Redho.

“Yang bisa dijadikan penyidik sebagai indikasi kuat bahwa tubuh-tubuh yang didapatkan adalah Redho, pertama dari aksesoris yang digunakan. Jaket dan mungkin ada aksesoris lain,” kata Iwan di UMY, Kasihan, Bantul, DIY, Senin (17/7) malam.

“Di luar itu kita tidak bisa pastikan, karena memang bagian tubuhnya sebagian sudah rusak,” sambungnya.

Kapolresta Sleman Kombes Pol Yuswanto Ardi menyebut potongan tubuh korban pertama kali ditemukan oleh seorang warga yang hendak memancing di bawah jembatan penghubung Dusun Bangunkerto dan Wonokerto. Temuan itu kemudian dilaporkan ke kepolisian setempat.

Polda DIY lalu berhasil menangkap W dan RD di Bogor, Jawa Barat, Sabtu (15/7) malam.

(gil)

[Gambas:Video CNN]

Dugaan
RajaBackLink.com
RajaBackLink.com

More Similar Posts

RajaBackLink.com