Fajar/Rian mengenang memori indah bermain di Istora Senayan. (Dok. PBSI)
Jakarta, CNN Indonesia —
Ganda putra Indonesia Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto mengenang memori indah di Istora Gelora Bung Karno saat tampil di Indonesia Open 2023.
Fajar mengatakan kenangan yang paling diingat di Istora adalah saat menghadapi Kevin Sanjaya/Marcus Fernaldi Gideon di final Asian Games 2018. Saat itu Fajar/Rian kalah dalam duel perebutan medali emas.
“Di Istora ini banyak kenangan. Apalagi saya ingat di Asian Games di Istora ini adalah salah satu final pertama lawan Kevin dan Marcus. Di sini punya memori sendiri buat kami berdua,” kata Fajar di Istora, Selasa (13/6).
Fajar mengomentari rencana kepindahan Indonesia Open ke Indonesia Arena untuk edisi tahun depan. Ia optimistis venue baru akan memberi warna tersendiri bagi turnamen BWF Super 1000 itu.
“Mungkin kalau pindah ke stadion baru sangat bagus ya, karena kita ketahui tiket di sini sangat susah dengan kapasitas yang sedikit. Banyak antusias masyarakat Indonesia yang mau nonton langsung,” ucap Fajar.
Ganda putra peringkat satu dunia itu berharap arena bulutangkis di Indonesia mencontoh China. Ia mengatakan di negeri Tirai Bambu terdapat arena megah di setiap daerah.
“Lebih baik menurut saya dipindah karena di China setiap provinsi ada Hall Stadium yang baik seperti stadion baru [Indonesia Arena],” katanya.
“Saya maunya di setiap provinsi Indonesia punya stadion yang layak seperti ini,” ujarnya menambahkan.
(ikw/jal)
