0

Jumlah Kendaraan di Bali Meningkat Hampir 2 Kali Lipat Sejak Pandemi

RajaBackLink.com
jumlah-kendaraan-di-bali-meningkat-hampir-2-kali-lipat-sejak-pandemi

CNN Indonesia

Senin, 17 Jul 2023 15:19 WIB

Bagikan :  

Kadishub mengatakan sebelum pandemi Covid-19 jumlah kendaraan yang terdata di Bali adalah 2,6 juta, kini sudah mencapai 4,4 juta. Ilustrasi kepadatan lalu lintas di Bali. (ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo)

Denpasar, CNN Indonesia

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Bali IGW Samsi Gunarta mengatakan jumlah kendaraan baik roda dua dan roda empat di Pulau Bali meningkat hampir dua kali lipat jika dibandingkan saat Pandemi Covid-19.

Samsi menerangkan saat Pandemi Covid-19 jumlah kendaraan yang terdaftar baik roda dua dan empat hanya 2,6 juta kendaraan, dan saat ini jumlah tersebut meningkat 4,4 juta. Tetapi pihaknya tidak merinci berapa jumlah masing-masing, baik mobil maupun sepeda motor.

“Yang terdaftar sampai saat ini jumlah kendaraan sekitar 4,2 juta, bahkan terakhir sudah 4,4 juta. Itu naiknya besar sekali kalau dihitung dari pandemi. Karena saat pandemi kendaraan sedikit yang terdaftar, hanya 2,6 juta,” kata Samsi saat ditemui di Kantor DPRD Bali, Denpasar, Senin (17/7).

Ia juga menerangkan salah satu faktor kemacetan di Pulau Bali karena jalanan Pulau Dewata itu rata-rata sempit. Dan, sambungnya, banyak juga jalan yang seharusnya tidak diakses pengendara dilalui justru malah dilewati kendaraan bermotor.

“Memang jalan kita banyak yang sempit. Banyak juga akses yang tidak pas. Jadi orang mengakses jalan yang seharusnya tidak diakses,” katanya.

Rental kendaraan

Bukan hanya itu, Samsi mengatakan pihaknya juga menyoroti kemacetan dan kaitannya dengan banyak wisatawan menggunakan sewa atau rental kendaraan pribadi selama berlibur di Pulau Dewata. Itu juga, kata dia, tak lepas karena masih terbatasnya transportasi umum di Bali.

“Selain itu, memang traffic kita terlalu besar apalagi saat libur gini banyak yang datang ke Bali. Banyak yang datang ke Bali memang karena keterbatasan kendaraan umum mereka memilih menggunakan kendaraan sewa yang isinya terbatas,” ujarnya.

Oleh karena itulah, kata dia, Pemprov Bali memilih titik pembangunan Lintas Raya Terpadu (Light Rail Transit/LRT) untuk fase awal akan fokus di kawasan langganan macet.

“Kesulitan kita tidak bisa bangun jalan lagi, sudah terlalu sempit. Sulit juga untuk lewat atas menggunakan flyover, terlalu panjang. Flyover yang pendek mungkin tidak masalah, tapi yang panjang acceptability-nya (penerimaannya) belum,” kata Samsi.

“LRT ini pilihan yang bisa menyelesaikan masalah dari sekian banyak pilihan yang ada. Tapi melihat demand ke depan dianggap LRT paling pas, sementara ini,” imbuhnya.

Meskipun demikian, pihaknya tak menjamin seratus persen keberadaan LRT itu menjadi obat mujarab untuk segera bisa mengurangi kemacetan di Bali.

“Saya tidak menilai persennya, karena ini hanya memindahkan orang supaya tidak naik kendaraan pribadi. Itu tergantung kepada orang naik atau tidak. Kedua, seberapa cepat kita bisa menambah infrastrukturnya dan berapa panjang. Dia kan terbatas sekali lintasannya,” ujarnya. 

(kdf/kid)

[Gambas:Video CNN]

Bagikan :  

Jumlah
RajaBackLink.com
RajaBackLink.com

More Similar Posts

RajaBackLink.com
RajaBackLink.com
Postingan Lainnya
RajaBackLink.com