Jakarta, CNN Indonesia —
Kebakaran melahap tiga tempat pembuangan akhir sampah (TPAS) dalam beberapa pekan terakhir. Ketiga TPA itu berlokasi di Bandung Barat, Solo dan Semarang.
Saat ini, proses pemadaman di ketiga TPA masih dilakukan. Akibat kebakaran tersebut, puluhan keluarga terdampak hingga sekolah diliburkan. Berikut CNNIndonesia.com merangkum peristiwa kebakaran di beberapa TPA.
TPA Sarimukti
Kebakaran yang pertama terjadi di TPA Sarimukti, Cipatat, Bandung Barat. Kebakaran di Sarimukti tersebut telah berlangsung lama, tercatat kebakaran berlangsung sejak 19 Agustus yang diduga disebabkan puntung rokok.
Terbaru, Pemerintah Kabupaten Bandung Barat menyatakan menyerah dan melimpahkan urusan pemadaman itu kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
“Iya, intinya sudah dia (Bandung Barat) menyerahkan ke provinsi per tanggal hari ini,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Jabar Prima Mayaningtias saat dikonfirmasi detikcom, Senin (11/9).
Pemprov Jawa Barat menggunakan drone untuk mendeteksi titik api. Selain itu, Pemprov Jabar juga menggandeng tim ahli dari Institut Teknologi Bandung (ITB) untuk memadamkan api. Pemadaman itu ditargetkan selesai hingga 25 September mendatang.
TPA Putri Cempo Mojosongo
Kebakaran juga terjadi di wilayah Solo yakni di Blok B, TPA Putri Cempo Mojosongo. Kebakaran diduga dipicu akibat faktor cuaca yang tinggi.
“Ini karena suhunya terlalu tinggi sehingga tumpukan gas metan yang ada di situ terbakar,” ucap Kadis Lingkungan Hidup (DLH) Kota Solo, Kristiana Haryanti, Sabtu (16/9).
Selain faktor cuaca, kebakaran sampah seluas dua hektare tersebut juga dipicu akibat over capacity atau kelebihan kapasitas.
Kepala BPBD Solo Nico Agus Putranto mengatakan setidaknya 46 keluarga yang terdampak langsung asap kebakaran.
Meski pemerintah telah menyiapkan pos pengungsian. Namun, tak ada satupun warga yang mengungsi ke pos dan lebih mengungsi ke keluarganya.
Wali kota Surakarta Gibran Rakambuming Raka mengklaim belum ada warga yang mengalami gangguan kesehatan serius imbas peristiwa itu.
“Pemeriksaan kesehatan pasti ada. Tapi sejauh ini belum ada laporan yang gimana-gimana banget,” ucapnya Minggu, (17/9).
Kebakaran juga berimbas pada kegiatan belajar mengajar di Sekolah Dasar 02 Plesungan, Karanganyar yang sementara waktu dihentikan. Sekolah yang berjarak 500 meter dari titik api itu juga dihujani debu akibat kebakaran TPA Putri Cempo Mojosongo.
Sejauh ini BNPB menyebut 45 armada kebakaran yang dikerahkan. Selain itu, BNPB mengaku telah mendapat surat dari Penjabat Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana untuk bantuan water bombing ke TPA Putri Cempo.
TPA Jatibarang
Tak hanya di Solo, kebakaran juga terjadi di TPA Jatibarang, Semarang pada Senin (18/9) kemarin. Sejauh ini kebakaran telah melahap dua hektare lahan dari total lahan seluas 46 hektar.
Hingga saat ini belum dapat dipastikan penyebab kebakaran tersebut. Namun, petugas gabungan mengungkap kendala dalam pemadaman karena sisa gas metana dari bekas proyek Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTS).
“Jadi kendalanya itu areanya berbukit-bukit, terus masih ada sisa gas methane karena area ini tadinya dipakai untuk PLTS. Tapi ini sudah mulai padam kok,” ujar Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti di lokasi, Senin (18/9).
Kebakaran di area TPA Jatibarang Semarang terjadi di area atau zona pasif. Faktor angin disebut membuat api cepat meluas.
(pan/isn)
Yuk, daftarkan email jika ingin menerima Newsletter kami setiap awal pekan.
Dengan berlangganan, Anda menyepakatikebijakan privasi kami.
