...
0

Kelurahan Mulai Data Warga yang Bermukim di Kolong Tol Angke Jakbar

RajaBackLink.com
kelurahan-mulai-data-warga-yang-bermukim-di-kolong-tol-angke-jakbar

Kelurahan Jelambar Baru sejauh ini mencatat ada 31 KK yang tinggal di kolong tol. Masih ada keluarga yang belum terdata karena tak ada di lokasi. Permukiman warga di kolong tol dalam kota, Jakarta. Kelurahan mulai mendata warga di lokasi. (CNNIndonesia/Yogi Anugerah)

Jakarta, CNN Indonesia

Kelurahan Jelambar Baru, Jakarta Barat, mendata warga yang tinggal di kolong tol dalam kota, tepatnya di sekitar Gerbang Tol Angke 2, Senin (19/6).

Pantauan CNNIndonesia.com, pihak kelurahan bersama dengan Satpol PP hingga Babinsa mendatangi kolong tol sekitar pukul 10.00 WIB. Warga diminta menunjukkan Kartu Keluarga (KK) serta KTP.

Lurah Jelambar Baru Danur Sasono yang datang ke lokasi mengatakan dari pendataan awal, kelurahan mendapati 31 KK yang bermukim di kolong tol tersebut. Namun, kata dia, masih ada keluarga yang belum terdata karena sedang tidak ada di lokasi.

“Data awal 31 KK yang di lokasi. Akan datang lagi untuk memastikan data valid,” kata Danur kepada CNNIndonesia.com, Senin.

Ia menjelaskan lahan yang ditempati warga itu milik PT Jasa Marga. Danur menyebut persoalan lahan itu akan dibahas dalam rapat antara Pemkot Jakarta Barat dan Jasa Marga.

“Pemetaan awal, menunggu hasil rapat pimpinan,” katanya.

Adapun untuk masuk ke dalam permukiman warga di kolong tol itu, ada celah antara beton bawah jalan tol dengan tanah sekitar 100 cm. Ketika masuk, seseorang harus menunduk, bahkan berjongkok.

Usai menyusuri celah sekitar sembilan meter, badan baru bisa kembali berdiri tegak. Titik ini adalah celah ruas tol. Selain rumah warga yang ada di bawah kolong, ada juga musala hingga sekolah.

Dikutip dari Antara, Anggota DPRD Komisi D DKI Jakarta Hardiyanto Kenneth meminta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menertibkan permukiman tersebut secara persuasif.

“Penertiban harus dilakukan dengan cara humanis dan tentunya dengan pola pendekatan sosialisasi dan edukasi terlebih dahulu, serta memberikan penyuluhan terkait bahayanya jika tinggal di bawah kolong jembatan,” kata Kenneth dalam keterangannya.

Menurut Kenneth, lokasi permukiman kumuh di kolong itu bisa mempengaruhi keindahan tata kota dan membahayakan warga yang tinggal di sana.

Ia mengatakan kesehatan warga di lokasi itu terancam karena permukiman tidak memiliki sirkulasi udara yang layak dan fasilitas sanitasi buruk.

(yoa/tsa)

[Gambas:Video CNN]

Kelurahan
RajaBackLink.com
RajaBackLink.com

More Similar Posts

No results found.
RajaBackLink.com