Ilustrasi. Diskusi seks secara blak-blakan menuju pernikahan punya banyak manfaat positif bagi Anda dan pasangan. (iStock/saiva)
Jakarta, CNN Indonesia —
Sebelum menjadi pasangan resmi suami istri, ada baiknya jika Anda dan calon pasangan membahas mengenai hubungan intim. Faktanya, membicarakan seks secara blak-blakan menuju pernikahan punya banyak manfaat positif bagi Anda dan pasangan.
Tak sedikit hubungan suami istri meretak karena ekspektasi yang terlalu tinggi anjlok di malam pertama. Tak melulu menyoal ukuran atau bentuk alat kelamin, tapi juga menyoal kebiasaan seksual secara menyeluruh.
Keluhan-keluhan terkait seksual yang muncul setelah menikah sebenarnya bisa dicegah. Salah satu caranya adalah dengan mendiskusikannya terlebih dahulu dengan calon suami atau istri sebelum menikah.
Menurut psikolog klinis Inez Kristanti, pembicaraan mengenai seks dengan pasangan merupakan salah satu aspek penting di dalam pernikahan.
“Passion ini lah yang menjadi salah satu pilar di dalam hubungan kasih cinta yang berkualitas dalam pernikahan,” imbuh Inez dalam program Secret at Newsroom CNNIndonesia.com, Jumat (23/6).
Inez menjelaskan bahwa hal ini penting sehingga dapat menghindari menemukan ekspektasi-ekspektasi yang mengagetkan setelah menikah.
“Pembicaraan seperti siap atau enggak, mau punya anak atau enggak, mau tinggal di mana karena itu tentu berpengaruh ke frekuensi,” lanjut dia.
Menurut Inez, banyak masyarakat Indonesia yang memilih untuk tinggal dengan orang tua atau mertuanya setelah menikah. Hal ini tentu bisa berimbas pada ekspektasi dan frekuensi dari berhubungan seksual antar pasangan.
Tak hanya itu, Inez menjelaskan bahwa kesehatan seksual pun juga sangat penting untuk dibicarakan dengan pasangan menjelang pernikahan.
“Cek kesehatan seksual dengan pasangan juga bisa dilakukan bersama, karena sebenarnya kalau pun memang ada infeksi menular seksual, lebih baik diketahui sebelum menikah, sebelum mau aktif secara seksual, karena masih ada waktu untuk treatment,” jelas Inez.
“Pada akhirnya itu bisa dikondisikan supaya tidak terlalu berisiko untuk pasangannya ketika nanti mereka aktif secara seksual. Bisa dikonsultasi dulu sama dokter,” ucapnya.
(del/pua)
