Survei Ungkap Mayoritas Warga RI Belum Pakai AI, ChatGPT Dominan

Jakarta, CNN Indonesia —

Survei mengungkap masyarakat yang pernah mencicipi platform berbasis kecerdasan buatan (AI) di Indonesia belum mencapai 50 persen.

ChatGPT pun menjadi platform AI yang paling banyak digunakan dengan presentase mencapai 52 persen. Hal tersebut diungkap dalam laporan Populix berjudul “Unveiling the Tech Revolution: How Technology Reshapes the Future of Work”

Tidak hanya soal AI, laporan itu juga membahas pengaruh teknologi terhadap proyeksi pekerjaan di masa depan dan pengembangan kemampuan diri.

Survei ini diikuti oleh 1.014 responden yang mayoritas bekerja, golongan menengah ke atas, dan Gen-Z. Separuh responden berjenis kelamin pria, sementara separuh lainnya berjenis kelamin wanita.

Responden juga mayoritas berumur 17-25 tahun (51 persen), disusul 26-35 tahun (33 persen), 36-45 tahun (13 persen), dan 46-55 tahun (3 persen). Mayoritas responden berdomisili di Jawa (74 persen) sedangkan sisanya ada di Sumatra (14 persen), dan pulau lainnya (10 persen).

Soal Ai, 55 persen responden menjawab ‘Tidak’ pada pertanyaan “Pernahkah Anda mencoba platform berbasis AI?” Di saat yang sama 45 persen menjawab ‘Ya’ untuk pertanyaan tersebut.

ChatGPT menjadi platform yang paling banyak digunakan (52 persen). Selanjutnya, ada copy.ai (29 persen), Luminar AI (18 persen), Oracle (15 persen), Dall.E (12 persen), LALAL.AI (12 persen), dan Outmatch (11 persen).

Para responden itu menggunakan AI untuk mendukung pekerjaan mereka (75 persen). Sementara, sisanya menggunakan AI karena ‘Punya banyak template untuk mendukung pekerjaan’ (53 persen), ‘Mencari ide lewat AI’ (44 persen), dan ‘Dibutuhkan oleh kantor/institusi/kampus’ (26 persen).

Minimal, para responden itu menggunakan AI lebih dari satu kali dalam satu bulan (40 persen).

Di sisi lain, survei ini juga mencatat Zoom menjadi aplikasi yang paling banyak digunakan oleh semua responden dari semua generasi dengan Milenial menjadi generasi yang paling banyak menggunakan Zoom (81 persen).

Zoom juga menjadi aplikasi yang paling banyak diwajibkan oleh perusahaan.

“Sementara Zoom tetap menjadi aplikasi wajib di banyak perusahaan, patut dicatat Gen Z menunjukkan utilisasi yang sama antara Zoom dan Google Workspace”

Menariknya, Gen Z menempati urutan pertama dibanding semua generasi dalam hal penggunaan Google Workspace dengan 62 persen.

“Merujuk pada hasil riset, mayoritas masyarakat Indonesia saat ini bekerja dengan menggunakan bantuan platform yang dapat membantu karyawan untuk saling terhubung satu sama lain dan membantu produktivitas mereka,” kata Co-Founder dan CEO Populix Timothy Astandu.

“Cukup terhubung dengan internet masyarakat bisa bekerja dari mana saja dengan mudah. Kehadiran platform kecerdasan buatan juga membantu karyawan dalam meningkatkan kreativitas. Tidak hanya itu,masyarakat juga dapat mengikuti berbagai pelatihan dengan mudah dan murah,” tutup dia.

(lth)