Timnas Argentina meraup untung banyak dari kerja sama dengan negara dan perusahaan asal Asia. (REUTERS/PEDRO NUNES)
Jakarta, CNN Indonesia —
Argentina mendapat pemasukan hingga jutaan dolar atau puluhan miliar rupiah dari dua pertandingan di Asia melawan Australia dan Indonesia.
Tur Asia yang dilakukan Lionel Scaloni dan anak asuhnya memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Seorang sumber di Federasi Sepak Bola Argentina (AFA) menyebut aliran dana yang masuk dari perjalanan Angel Di Maria dan kawan-kawan ke Beijing dan Jakarta senilai hampir Rp100 miliar.
“Kami akan mendapat lebih dari US$6,5 juta untuk dua pertandingan persahabatan,” ujar seseorang dari AFA yang meminta namanya disamarkan ketika berdialog dengan Infobae.
Disebutkan pula sebuah perusahaan makanan dan minuman asal China telah mencapai kesepakatan dengan AFA untuk memasarkan hasil produksi dengan memajang skuad Argentina dalam kemasan produk mereka.
“Ini adalah sukses total. Belum lagi setelah meraih Piala Dunia,” ujar sumber yang sama ketika membicarakan soal pemasukan AFA setelah Lionel Messi dan kawan-kawan berjaya di Qatar.
AFA sebelumnya sudah bekerja sama dengan beberapa perusahaan China dari berbagai bidang usaha yang menjadi sponsor regional mereka.
“Sejak 2018 kami telah menggunakan strategi ekspansi global dan pasar Asia adalah yang paling berkembang. Timnas Argentina adalah pemimpin bagi segmen penonton digital di China. Dan margin pertumbuhan di wilayah itu sangat besar,” terang sumber AFA itu.
Pasar Asia begitu potensial bagi sepak bola, sehingga AFA pun tampak tak ingin melewatkan kesempatan mengeruk untung.
Ketua Umum PSSI Erick Thohir berulang kali menampik besaran biaya mendatangkan timnas Argentina yang disebut-sebut mencapai lebih dari US$3 juta. Erick hanya berkata kelak dana mengundang tim Albiceleste bisa dilihat dalam laporan keuangan induk sepak bola Indonesia tersebut pada waktu yang akan datang.
Sementara menurut Infobae, keuntungan AFA dari kerja sama dengan perusahaan sponsor jauh lebih tinggi dibanding bayaran laga uji tanding.
AFA bisa meraup hingga US$80 juta atau Rp1,1 triliun per tahun dari sponsor yang jumlahnya ada sekitar 40 perusahaan.
(nva/sry)
