Puteri Indonesia Lingkungan 2023 Yasinta Aurellia bakal berlaga mewakili Indonesia di ajang Miss Supranational 2023. (CNN Indonesia/Elise Dwi)
Jakarta, CNN Indonesia —
Puteri Indonesia Lingkungan 2023 Yasinta Aurellia bakal mewakili Indonesia di ajang Miss Supranational 2023. Dia ingin mendobrak stigma generation Z alias gen Z.
Usia belia bukan jadi halangan buat Yasinta maju dalam ajang internasional sekelas Miss Supranational. Ia memang belum genap berusia 20 tahun, tapi kesempatan ini ingin digunakan untuk mendobrak stigma yang membuat gen Z dipandang sebelah mata.
Menurutnya banyak stigma yang ditujukan pada para gen Z. Generasi ini dinilai pemalas dan hanya bisa bersosialisasi lewat media sosial.
“Saya di sini mendobrak semua stigma bahwa gen Z punya mimpi mereka sendiri dan mengejar mimpi itu. Dan saya juga percaya bahwa muda itu bukan berarti kamu tidak bisa. Kamu sebenarnya bisa,” ujar Yasinta dalam konferensi pers jelang keberangkatannya ke ajang Miss Supranational 2023 di Tapalunia Restaurant, Jakarta Selatan, Senin (19/6).
Sejak keikutsertaannya dalam ajang Puteri Indonesia Jawa Timur 2023, Yasinta mengusung gerakan #YASICan (baca: yes I can). Gerakan ini fokus pada edukasi, khususnya untuk anak-anak kurang beruntung. Selain anak-anak, orang tua pun ikut dilibatkan agar tumbuh kesadaran bahwa pendidikan itu penting buat anak.
Yasinta diagendakan terbang ke Polandia pada Minggu (25/6) mendatang. Agenda karantina Miss Supranational 2023 tinggi akan dimulai sejak Senin (26/6).
Terhitung sejak mengenakan mahkota Puteri Indonesia Lingkungan 2023, Yasinta hanya punya waktu sebulan untuk persiapan.
“Awalnya saya takut, saya merasa tidak siap. Namun diiringi seluruh persiapan dibantu Yayasan Puteri Indonesia (YPI) dan IAPI Jatim (Ikatan Alumni Puteri Indonesia Jawa Timur) saya merasa pantas membawa nama Indonesia,” ucapnya tegas.
Impian jadi ‘puteri’ sejak kecil
Pencapaian Yasinta di ajang Puteri Indonesia 2023 seperti mimpi yang terwujud. Keinginannya untuk menjadi ‘puteri’ ternyata sudah tumbuh sejak usia belia.
Sewaktu masih bersekolah tingkat SD, ia kerap menyaksikan gelaran Puteri Indonesia di televisi.
“Waktu lihat, ah, pengin ya jadi salah satu orang yang berdiri di situ. Dan alhamdulillah diberi kesempatan, diberi rezeki dan amanah luar biasa. Tak hanya berdiri di panggung nasional, tapi juga internasional,” katanya.
Demi memberikan yang terbaik di Polandia nanti, Yasinta benar-benar fokus melakukan persiapan. Dari sekian banyak sesi training dan pembekalan, Yasinta mengaku memprioritaskan persiapan public speaking.
Bahasa Inggris, lanjutnya, benar-benar jadi bahasa utama sehingga perlu kemampuan public speaking yang matang dengan bahasa Inggris.
(els/asr)
