Jakarta, CNN Indonesia —
China menyebut pertemuan damai yang membahas perang Rusia vs Ukraina di Arab Saudi, bernada positif. Namun, Rusia merespons dengan sinis.
Pertemuan itu berlangsung di Jeddah pada 5-6 Agustus. Sekitar 40 negara, termasuk Amerika Serikat, Ukraina, hingga Indonesia, hadir. Rusia disebut tak diundang di acara ini.
Dalam rilis Kementerian Luar Negeri (Kemlu) China menyatakan pertemuan di Jeddah membantu “konsolidasi kesepakatan internasional” untuk menemukan solusi damai atas perang di Eropa Timur.
Di pertemuan itu, China mengutus perwakilan khusus untuk urusan Luar Negeri Eurasia, Li Hui.
“[Li] telah melakukan kontak dan komunikasi yang luas dengan semua pihak soal penyelesaian politik krisis Ukraina mendengar opini dan usulan dari semua pihak,” demikian menurut Kemlu China, seperti dikutip CNN, Senin (7/8).
Pernyataan itu berlanjut, “Dan konsolidasi lebih lanjut soal konsensus internasional.”
China mendapat posisi kursi yang strategis di pertemuan damai itu. Dalam foto yang dirilis media Saudi, Li tampak duduk di sebelah penasihat keamanan nasional Saudi Musaed bin Mohammed Al Aiba.
Kemlu China juga menyatakan Semua pihak secara positif mengomentari kehadiran Li Hui.
“[Semua peserta] mendukung penuh peran positif China dalam memfasilitasi pembicaraan damai,” lanjut pernyataan itu.
Salah satu pujian muncul dari Ukraina. Menteri Luar Negeri Dmitro Kuleba berkata, “Saudi berhasil menarik China, dan ini merupakan kemenangan bersejarah.”
China sebelumnya enggan hadir dalam pertemuan yang berlangsung di Denmark pada Juli lalu.
Menanggapi pertemuan di Jeddah, Rusia memberi komentar negatif.
“[Pertemuan itu] sebagai upaya Barat mengerahkan kawasan selatan untuk mendukung formula [Presiden Ukraina Volodymyr] Zelensky,” demikian menurut Rusia.
Serangkaian usaha yang dilakukan Barat, lanjut Rusia, “pasti akan gagal.”
(isa/bac)
