CNN Indonesia
Kamis, 05 Okt 2023 17:04 WIB
Jakarta, CNN Indonesia —
China menyensor foto dua pelari perempuannya yang berpelukan setelah berkompetisi di final Asian Games di cabang olahraga (cabor) atletik Hangzhou, Minggu (1/10) lalu.
Dua atlet perempuan itu adalah Lin Yuwei dari jalur 6 dan Wu Yanni dari jalur 4. Dalam foto yang beredar dan belum disensor, keduanya berpelukan hingga membuat penampakan angka 6 dan 4.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Angka 6 dan 4 kerap dikaitkan dengan peristiwa 4 Juni 1989. Ini merupakan peristiwa berdarah saat tank-tank militer China meluncur di ibu kota Beijing untuk menumpas siswa yang memprotes demokrasi di Lapangan Tiananmen.
Setelah foto kedua atlet ini tersebar dan memicu spekulasi liar, China langsung menghapus semua mention yang berkaitan dengan peristiwa tersebut dari internet, serta menghapus referensi apa pun di media sosial.
Stasiun penyiaran negara, CCTV, mulanya mengunggah foto kedua atlet di Weibo, media sosial China, pada Minggu (1/10) malam. Namun CCTV menghapus foto tersebut dari akun mereka satu jam kemudian.
Seperti dikutip CNN, situs pencarian di Weibo pada Kamis (5/10) juga tidak lagi menampilkan foto tersebut. Meski begitu, beberapa foto yang tak begitu mencolok masih berkeliaran di media sosial itu.
Foto serupa juga tidak bisa ditemukan di Baidu, mesin pencari populer China. Layanan Google sendiri diblokir di Negeri Tirai Bambu.
Kendati nyaris tak bisa ditemukan di mana pun, gambar tersebut nyatanya ada dalam artikel kantor berita negara Xinhua. Namun, bagian angka 6 dan 4 dipotong dari foto tersebut.
CNN telah menghubungi Weibo, Baidu, CCTV, dan Departemen Propaganda Partai Komunis China untuk memberikan komentar, tapi belum ada yang mengeluarkan pernyataan.
Lomba lari ini sendiri berlangsung pada 1 Oktober, hari yang bertepatan dengan Hari Nasional China.
Selama ini, China memang memberlakukan kontrol ketat terhadap warganya, terutama yang mengkritik Partai Komunis. Tapi, bukan cuma itu saja, hal-hal yang dianggap sensitif dan tidak sesuai dengan nilai dan ideologi partai juga tak diizinkan di Beijing.
Salah satu contohnya yaitu gambar belahan dada perempuan atau pria yang menjadi model pakaian dalam.
(blq/bac)