China memperingatkan Jepang agar tak mendukung ekspansi NATO ke kawasan Timur usai merebak laporan Tokyo mempertimbangkan buka kantor penghubung blok itu. (AFP/Kenzo Tribouillard)
Jakarta, CNN Indonesia —
China memperingatkan Jepang tak mendukung ekspansi NATO ke kawasan Timur usai merebak laporan Negeri Sakura mempertimbangkan membuka kantor penghubung untuk blok pertahanan itu.
Duta Besar China untuk Rusia, Zhang Hanhui, mewanti-wanti Jepang dan negara-negara lain agar belajar dari sejarah panjang dunia selama ini.
“Satu pihak seharusnya tak mengabaikan opini dari negara lain dan mengabaikan situasi umum dari perdamaian dan stabilitas di kawasan, dan jangan mendukung ekspansi NATO ke Timur,” ujar Zhang, seperti dikutip TASS, Kamis (3/8).
Rumor mengenai ekspansi NATO ke kawasan Timur ini mulai berembus sejak beberapa waktu belakangan.
Tahun ini, isu semakin santer terdengar setelah Jepang mengakui bahwa mereka sedang menjajaki kemungkinan membuka kantor penghubung NATO di Tokyo.
“Kami sedang dalam proses diskusi, tapi belum ada detail yang difinalisasi,” ujar Menteri Luar Negeri Jepang, Yoshimasa Hayashi, dalam wawancara eksklusif dengan CNN pada Mei lalu.
Hayashi mengatakan Jepang mulai memikirkan masak-masak masalah keamanan global setelah melihat invasi Rusia di Ukraina.
Menurut Negeri Matahari Terbit itu, gempuran Rusia menunjukkan bahwa invasi semacam itu bisa terjadi melintasi kawasan Eropa.
“Alasan kami mendiskusikan ini adalah karena agresi Rusia ke Ukraina, dunia semakin tidak stabil,” ucapnya.
“Sesuatu yang terjadi di Eropa Timur tak hanya menjadi isu Eropa Timur, tapi juga berdampak langsung ke situasi di Pasifik. Itulah alasan kerja sama antara Asia Timur dan NATO menjadi sangat penting.”
Meski demikian, Prancis dilaporkan menolak gagasan tersebut. Menurut mereka, NATO harus tetap terbatas di kawasan Atlantik Utara saja.
Setelah itu, Jepang juga memastikan bahwa mereka tidak akan masuk NATO, melainkan hanya membuka kantor penghubung di kawasan. Ia pun tak mengetahui keputusan final NATO soal kantor itu.
“Saya tak mengetahui apa pun keputusan yang dibuat [di NATO soal pendirian kantor penghubung],” kata Kishida, sebagaimana dilansir Reuters.
(has)
