...
0

Bumi Diprediksi Akan Lebih Cepat Panas dari Target

RajaBackLink.com
bumi-diprediksi-akan-lebih-cepat-panas-dari-target

Jakarta, CNN Indonesia

Studi Imperial College London mengungkap dunia berpeluang lebih cepat mencapai kenaikan suhu 1,5 derajat Celsius sebelum 2030 seperti yang dipatok sebelumnya.

Penelitian yang dipublikasikan di Nature Climate Change ini merupakan analisis paling mutakhir dan komprehensif mengenai anggaran karbon global.

Anggaran karbon adalah jumlah maksimum emisi karbon yang dapat dilepaskan sambil membatasi kenaikan suhu global sesuai dengan Perjanjian Paris (Paris Agreement).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perjanjian internasional itu mengikat 195 negara pendukung untuk menjaga kenaikan suhu global di bawah 2 derajat Celcius di atas level pra-industri, sambil berusaha maksimal untuk membatasi kenaikan suhu jadi 1,5 derajat Celcius.

Namun, angka pada penelitian terbaru ini adalah setengah dari jumlah anggaran yang diperkirakan pada 2020 dan akan habis dalam waktu enam tahun pada tingkat emisi saat ini.

Hal ini mengingat rekor suhu telah terlampaui pada 2023, dengan cuaca ekstrem serta rekor-rekor panas yang dipicu oleh pemanasan global yang menghantam seluruh dunia.

Studi tersebut menemukan bahwa anggaran karbon yang tersisa untuk menjaga kenaikan suhu global di bawah 1,5 derajat C adalah sekitar 250 miliar ton. Emisi global diperkirakan akan mencapai rekor tertinggi tahun ini sekitar 40 miliar ton.

Untuk mempertahankan peluang 50 persen dari batas 1,5 derajat C, emisi harus turun hingga mencapai nol pada tahun 2034, jauh lebih cepat daripada skenario yang paling radikal sekalipun, mengutip The Guardian.

Para peneliti mewanti-wanti jika emisi karbon dioksida tetap berada pada level 2022, yaitu sekitar 40 gigaton per tahun, maka anggaran karbon akan habis sekitar tahun 2029, yang berarti dunia akan mengalami kenaikan suhu sebesar 1,5 derajat C di atas tingkat pra-industri.

Temuan ini berarti jumlah anggaran karbon tersebut lebih sedikit daripada yang dihitung sebelumnya dan berkurang sekitar setengahnya sejak 2020.

Pasalnya, emisi gas rumah kaca global terus meningkat, yang terutama disebabkan oleh pembakaran bahan bakar fosil serta perkiraan yang lebih baik dari efek pendinginan aerosol.

Robin Lamboll, peneliti di Pusat Kebijakan Lingkungan di Imperial College London sekaligus penulis utama studi ini, mengatakan temuan ini menegaskan apa yang telah diketahui ketika kita tidak melakukan cukup banyak hal untuk menjaga kenaikan suhu di bawah 1,5 derajat C.

“Anggaran yang tersisa saat ini sangat kecil sehingga perubahan kecil dalam pemahaman kita tentang dunia dapat mengakibatkan perubahan proporsional yang besar pada anggaran. Namun, perkiraan menunjukkan bahwa emisi hanya akan berkurang dalam waktu kurang dari satu dekade pada tingkat saat ini,” kata Robin, mengutip ScienceDaily.

“Kurangnya kemajuan dalam pengurangan emisi berarti bahwa kita dapat semakin yakin bahwa jendela untuk menjaga pemanasan pada tingkat yang aman semakin dekat.”

Kemungkinan iklim terus menghangat di halaman berikutnya…


Diprediksi
RajaBackLink.com
RajaBackLink.com

More Similar Posts

RajaBackLink.com