Jakarta –
FIFA menginvestigasi dugaan pelecehan seksual yang dilakukan Bruce Mwape. Pelatih Timnas Putri Zambia itu diklaim melakukan tindakan tidak pantas dengan meremas dada salah satu pemainnya.
FIFA mendapat aduan resmi terkait insiden yang melibatkan Mwape. Hal ini terjadi sebelum pertandingan Zambia kontra Kosta Rika di Piala Dunia Putri 2023, Senin (31/7/2023).
Melansir The Guardian, beberapa pemain Zambia menyaksikan Mwape meremas payudara salah satu rekan setimnya setelah usai sesi latihan hari Jumat. Para pemain baru berani melaporkan setelah Zambia mengakhiri petualangan mereka dari Piala Dunia.
Zambia sudah dipastikan tersingkir setelah kalah 0-5 dari Spanyol dan Jepang. Wakil Afrika itu finis di posisi ketiga Grup C setelah menang 3-1 atas Kosta Rika.
“FIFA menanggapi tuduhan pelanggaran dengan sangat serius dan memiliki proses yang jelas bagi siapa pun di sepakbola yang ingin melaporkan suatu insiden. Kami dapat mengonfirmasi bahwa keluhan telah diterima sehubungan dengan tim nasional wanita Zambia dan saat ini sedang diselidiki,” kata juru bicara FIFA kepada The Guardian.
“Kami tidak dapat memberikan rincian lebih lanjut tentang penyelidikan yang sedang berlangsung karena alasan kerahasiaan yang jelas,” tegasnya.
Mwape ditunjuk sebagai pelatih Timnas Putri Zambia pada Mei 2018 dan berhasil membawa Copper Queens lolos ke Piala Dunia untuk pertama kalinya dalam sejarah.
“Jika dia [Mwape] mau tidur dengan seseorang, Anda harus mengiyakan. Hal yang normal bagi pelatih bobo bareng dengan pemain di tim kami,” ungkap salah seorang pemain Timnas Putri Zambia yang tak disebutkan namanya kepada The Guardian.
Ini bukan kali pertama insiden pelecehan seksual terjadi di sepakbola putri Zambia. Pelatih Timnas Putri U-17 Zambia Kaluba Kangwe diinvestigasi pada September 2022 karena memanfaatkan relasi kuasanya untuk ‘bobo bareng’ dengan para pemain.
(bay/krs)
