PT Garuda Indonesia Tbk resmi membuka rute penerbangan langsung ke Arab Saudi dari Bandara Internasional Kertajati, Majalengka pada Minggu (6/8). Ilustrasi. (REUTERS/Regis Duvignau).
Jakarta, CNN Indonesia —
PT Garuda Indonesia Tbk resmi membuka rute penerbangan langsung ke Arab Saudi dari Bandara Internasional Kertajati, Majalengka pada Minggu (6/8).
Penerbangan langsung tersebut dilayani melalui rute penerbangan Kertajati – Jeddah PP dan dioperasikan dengan armada B777-300 ER. Pada penerbangan perdana tersebut perusahaan mengangkut sedikitnya 370 calon jemaah umrah ke Jeddah.
Penerbangan Kertajati-Jeddah PP dilayani sekali sepekan, yaitu pada Minggu pukul 11.40 WIB dan dioperasikan dengan GA 902. Penerbangan tiba di Bandara Internasional King Abdul Aziz pada pukul 17.30 LT.
Sementara itu, penerbangan dari bandara internasional King Abdul Aziz dilayani dengan GA 903 dan akan tiba di bandara internasional Kertajati pada pukul 10.00 WIB.
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan pembukaan rute penerbangan langsung ke Tanah Suci ini merupakan bentuk dukungan perusahaan terhadap pengembangan bandara Kertajati sebagai hub penerbangan di Jawa Barat.
Selain itu, penerbangan tersebut juga merupakan upaya perusahaan sebagai national flag carrier dalam menghadirkan penerbangan langsung menuju Tanah Suci bagi masyarakat Jawa Barat.
“Hadirnya penerbangan langsung ke Tanah Suci dari Kertajati ini juga merupakan upaya kami dalam mengoptimalkan peluang pasar umrah yang saat ini terus tumbuh khususnya dari wilayah Jawa Barat,” jelas Irfan melalui keterangan resmi.
Ia menuturkan layanan penerbangan umrah dari Kertajati juga sejalan dengan upaya optimalisasi kapasitas produksi yang dilaksanakan perusahaan.
Perusahaan juga terus mengoptimalkan rute penerbangan dengan kinerja yang positif termasuk melalui pengembangan perjalanan umrah sebagai salah satu pangsa pasar unggulan di Indonesia.
Irfan berharap pembukaan penerbangan langsung ke Tanah Suci dari bandara Kertajati ini dapat memberikan nilai tambah bagi masyarakat Jawa Barat. Adapun nilai tambah itu bisa didapat melalui ragam aksesibilitas langsung untuk menjalankan ibadah ke Tanah Suci dengan waktu yang lebih efisien.
“Juga di saat yang bersamaan dapat turut memberikan kontribusi positif bagi pertumbuhan ekonomi Jawa Barat, khususnya melalui Majalengka dan sekitarnya,” tutup Irfan.
(mrh/sfr)
