India Minta Kanada Tarik Diplomat usai Ribut Pembunuhan Tokoh Sikh

Jakarta, CNN Indonesia —

India disebut meminta Kanada untuk menarik staf diplomat mereka dari negara Asia Selatan ini buntut ribut-ribut soal pembunuhan pemimpin Sikh.

Sumber-sumber yang mengetahui masalah itu mengatakan India telah menyampaikan permintaan tersebut agar Kanada mengangkut diplomat pada 10 Oktober.

Salah satu sumber menyebut India akan mencabut hak imunitas diplomat dari para Kanada jika mereka tetap tinggal di negara pimpinan Narendra Modi, demikian dikutip Financial Times, Selasa (3/10).

New Delhi sebelumnya menyatakan ingin “kesetaraan” dalam jumlah dan tingkat diplomat yang ditempatkan masing-masing negara.

Kanada memiliki lebih banyak diplomat di tingkat tinggi yang bertugas di New Delhi, ketimbang diplomat India yang ada di Ottawa.

[Gambas:Video CNN]

Mengenai jumlah ini, sumber lain mengatakan Kanada menempatkan 62 diplomat di India, dan New Delhi ingin mereka mengurangi 41 diplomat.

Perintah penarikan diplomat Kanada ini muncul setelah India menghentikan sementara visa bagi warga Kanada pada pertengahan September lalu.

Hubungan India dan Kanada belakangan ini memanas setelah pembunuhan pemimpin Sikh, Hardeep Singh Nijjar, pada Juni lalu. Ia tewas usai dua orang tak dikenal menembaknya di luar kuil Sikh di Surray, dekat Vancouver, Kanada.

Setelah Nijjar tewas, pemerintah Kanada menyebut agen India terlibat dalam pembunuhan tersebut. Perdana Menteri Justin Trudeau juga meminta pemerintahan Modi untuk menanggapi tuduhan “yang sangat serius” itu.

India sementara itu menyebut tudingan tersebut “tak masuk akal.” Mereka balik menuduh Kanada yang tutup mata terkait aktivitas separatis Sikh, yang menginginkan pembentukan negara Sikh.

Menurut aktivis Sikh, pihak berwenang India mencari-cari Nijjar karena dituduh melakukan aksi terorisme dan konspirasi pembunuhan. Namun, Nijjar membantah tudingan ini.

Menanggapi kisruh ini, Ketua Komite Senat Kanada Peter Boehm mengatakan langkah India tak meredakan perselisihan.

“Menyatakan lebih banyak diplomat Kanada yang personae non gratae [dipulangkan] tak akan membantu situasi dan akan mengurangi situasi emosi yang terkait dengan perselisihan ini menjadi lebih sulit,” kata Boehm.

(isa/bac)