Istri Rafael Alun Tak Pernah Kerja Selama Jadi Komisaris 2 Perusahaan

Jakarta, CNN Indonesia —

Istri mantan pejabat Ditjen Pajak Rafael Alun Trisambodo, Ernie Meike Torondek mengaku tak pernah bekerja selama menjabat sebagai Komisaris di PT ARME dan PT Cubes Consulting.

Hal itu terungkap ketika Ernie diperiksa sebagai saksi dalam sidang lanjutan kasus dugaan penerimaan gratifikasi dan pencucian uang di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, Rabu (8/11).

Mulanya, jaksa KPK menanyakan Ernie terkait pengetahuan dirinya soal bisnis yang dijalankan oleh PT ARME.

Ernie mengaku tahu keberadaan perusahaan tersebut. Namun, ia mengaku tak tahu di bidang apa perusahaan tersebut bergerak. Menurutnya, Rafael yang mencantumkan nama dirinya sebagai Komisaris di perusahaan itu.

Lebih lanjut, jaksa kemudian mencecar Ernie apakah pernah menjalankan tugas sebagai komisaris di PT ARME. Ernie mengaku tak pernah menjalankan tugas ataupun menerima gaji.

“Sebagai komisaris menjalankan tugas tidak?” tanya jaksa

“Tidak,” jawab Ernie

“Terima gaji tidak?” tanya jaksa.

“Saya tidak menerima gaji.” jawab Ernie.

Ernie menyebut dirinya tak ingat apakah Rafael sempat meminta izin untuk mencantumkan namanya sebagai komisaris di PT ARME. Namun, ia mengaku turut menandatangani sejumlah dokumen perusahaan PT ARME. 

Ernie juga mengaku tak pernah bekerja selama menjabat jadi Komisaris di PT Cubes Consulting. Menurutnya, namanya hanya dicantumkan sebagai komisaris di perusahaan tersebut.

“Saya tidak menjalankan tugas nama saya dipakai,” jelas Ernie.

Ernie mengklaim tak menerima gaji sebesar Rp30 juta secara langsung dari perusahaan itu. Ia menyebut gaji dikirim kepada Rafael selaku suaminya.

Hal itu diakui Ernie usai jaksa membacakan kembali pengakuannya dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP)

“Iya (gaji) itu diberikan kepada suami saya,” tandasnya.

PT ARME dan Cubes Consulting diduga menjadi perusahaan yang digunakan Ernie dan RAT untuk menerima gratifikasi.

Dalam surat dakwaan jaksa KPK, Ernie dan RAT disebut bersama-sama telah menerima gratifikasi berupa uang seluruhnya sejumlah Rp16.644.806.137.

Uang gratifikasi itu disebut diterima secara bertahap sejak tanggal 15 Mei 2002 sampai dengan bulan Maret 2013.

Selain gratifikasi, Rafael bersama-sama Ernie juga didakwa melakukan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) dalam periode 2003-2010 sebesar Rp5.101.503.466 dan penerimaan lain sejumlah Rp31.727.322.416.

(mab/fra)

[Gambas:Video CNN]