0

BMKG Jelaskan Alasan Jabodetabek Diguyur Hujan 2 Hari Beruntun

RajaBackLink.com
bmkg-jelaskan-alasan-jabodetabek-diguyur-hujan-2-hari-beruntun

Jakarta, CNN Indonesia

Hujan mulai mengguyur sejumlah wilayah di kawasan Jakarta, Bogor Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) dalam dua hari beruntun. Mungkinkah ini pertanda musim hujan sudah tiba?

Pada Selasa (24/10) malam dan Rabu (25/10) siang, air yang turun dari langit memang belum terbilang hujan deras dan tidak dalam tempo lama. Namun, lumayan juga mendinginkan suhu.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menunjukkan kisaran suhu maksimum di daratan Jakarta hari ini mencapai 30 hingga 32 derajat Celsius. Biasanya, suhu maksimum bisa 34 hingga 36 derajat Celsius.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam catatan BMKG, terpantau hujan dengan intensitas ringan terjadi pada pukul 14.00 WIB di sebagian wilayah Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi, Kabupaten Lebak, dan Kabupaten Pandeglang.

Sementara, hujan dengan intensitas ringan hingga sedang terjadi di sebagian wilayah Kabupaten Tangerang, Tangerang Selatan, dan Kabupaten Bogor. Semalam, hujan turun di sejumlah wilayah Bogor.

Meski begitu, BMKG menyebut mulai basahnya Jabodetabek bukan berarti musim hujan sudah tiba di kawasan ini.

“Masih belum masuk musim hujan, namun sudah indikasi mengarah akhir Pancaroba. BMKG menetapkan awal musim hujan adalah kejadian tiga kali dasarian (10 harian) hujan [dengan curah hujan] 50 mm berurutan,” kata Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto saat dihubungi, Rabu (25/10).

“Maka masuknya awal musim hujan adalah dasarian pertama di mana hujan 50 mm tersebut,” imbuhnya.

Guswanto juga memprakirakan sore ini atau malam nanti Jabodetabek akan kembali diguyur hujan dengan intensitas ringan-sedang.

“Nanti sore atau malam juga kami prakirakan Jabodetabek berpotensi hujan ringan-sedang tidak merata,” paparnya.

Menurut Guswanto, hujan yang turun di Jabodetabek ini “masih bersifat orografis dan berasal dari awan hujan yang single sel.”

Hujan orografis adalah hujan yang terjadi di daerah pegunungan akibat udara yang mengandung uap air bergerak naik ke atas pegunungan, sehingga terjadi penurunan suhu dan terkondensasi hingga akhirnya turun hujan di lereng gunung.

Kapan awal musim hujan?

BMKG sebelumnya mencatat bahwa musim hujan baru akan tiba di Indonesia dan mengakhiri kekeringan akibat fenomena El Nino pada November 2023. Menurut prediksi BMKG, angin pembawa hujan akan datang lebih lambat dari biasanya.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menjelaskan angin baratan atau penanda awal mula musim hujan yang berasal dari Benua Asia diprediksi akan datang lebih lambat dari normalnya.

“Jadi awal musim hujan secara umum diprediksi akan terjadi pada bulan November 2023, namun, karena tingginya keragaman iklim di Indonesia, menyebabkan awal musim hujan tidak terjadi secara serentak di seluruh wilayah,” kata Dwikorita beberapa waktu lalu.

Dwikorita mengungkap keserentakan yang jarang terjadi ini membuat awal musim kemarau di Indonesia terjadi lebih cepat di beberapa daerah. “Pertanyaannya kapan awal musim hujan?” ucap dia.

Menurut Dwikorita, awal musim hujan umumnya berkaitan erat dengan peralihan angin timuran dari arah Australia atau disebut mosoon Australia menjadi angin baratan atau monsoon Asia atau angin yang berasal dari arah benua Asia.

“Jadi akan terjadi pergantian saat ini yang berpengaruh angin dari Australia, gurun Australia, yang saat ini sedang musim dingin dan kering,” kata dia.

“Dan insyaAllah akan segera berganti dengan angin yang berasal dari benua Asia, dan akhirnya apabila angin itu berasal dari benua Asia yang membawa uap-uap air dari Samudera Pasifik di sekitar Asia, maka diharapkan segera memberikan awan-awan hujan dan mendatangkan musim hujan di wilayah kepulauan Indonesia,” pungkasnya.

[Gambas:Video CNN]

(tim/dmi)

Jelaskan
RajaBackLink.com
RajaBackLink.com

More Similar Posts

RajaBackLink.com
RajaBackLink.com
Postingan Lainnya
RajaBackLink.com