Ilustrasi. Telkomsel ungkap alasan penurunan jumlah pelanggan. (Dok. Telkomsel)
Denpasar, CNN Indonesia —
Telkomsel mengalami jumlah pelanggan hampir 20 juta dalam waktu satu tahun buntut penghapusan nomor-nomor yang sudah tidak aktif.
Penurunan jumlah pelanggan itu terpantau dari dua laporan Telkom terpisah.
Dalam keterangan resmi Telkom Mei 2022, jumlah pelanggan Telkomsel pada akhir Maret 2022 mencapai 175 juta pelanggan. Pengguna mobile data mencapai 119,8 juta orang, tumbuh 4,3 persen dari tahun sebelumnya (YoY).
Dalam keterangan terpisah Telkom pada April 2023, Telkomsel disebut “melayani 151,1 juta pelanggan.”
Pada saat yang sama, operator seluler plat merah ini mengalami pertumbuhan data payload yang positif hingga 11 persen YoY menjadi 4.217.405 TB dan konsumsi payload menyentuh 12.324 MB per pengguna layanan data atau tumbuh 11,7 persen YoY.
Ada apa?
Merespons hal tersebut, Vice President Corporate Communications Telkomsel Saki Hamsat Bramono memaparkan data 170 juta pelanggan yang tercatat pada awal 2022 merepresentasikan jumlah nomor Telkomsel yang masih memiliki masa aktif.
Namun, tidak semua nomor pelanggan aktif digunakan.
“Dulu pelanggan 170 juta itu nomer. Sedangkan di kita itu ada parameter yang namanya RGB (revenue generator based). Misal, ada nomor yang udah enggak dipakai, tapi masa periode nya masih ada, jadi secara keuangan kita catat sebagai pelanggan, karena masih milik pelanggan, padahal itu sudah enggak dipakai pelanggan,” kata dia, di Bali, Rabu (26/7).
Lantaran nomor-nomor itu sudah habis masa aktifnya, Telkomsel memutuskan untuk menghapus itu dari perhitungan pelanggan.
“Pada saat itu ternyata habis, kemarin kita lihat data ternyata banyak nomer yang sudah mati, yang sudah enggak dipakai tapi masih teregister. akhirnya kita hapus. jadi yang bener-bener nomernya masih dipakai pelanggan,” jelas Saki.
Saki menegaskan penurunan jumlah pengguna ini tidak dipengaruhi oleh migrasi 3G ke 4G yang baru-baru ini dirampungkan pihaknya.
“Tidak ada hubungannya penurunan customer dengan shutdown 3G. Jadi kita hanya ingin mencari nomor pelanggan yang bener-bener aktif dan bener-bener dipakai,” tuturnya.
(lom/arh)
