Ilustrasi. (Morteza Akhoondi/Tasnim News Agency via AP)
Jakarta, CNN Indonesia —
Angkatan Laut Amerika Serikat memaparkan Angkatan Laut Iran berusaha membajak dua kapal tanker minyak di dekat Selat Hormuz pada Rabu (5/7).
“Angkatan Laut Iran melakukan upaya untuk menyita kapal tanker komersial yang secara sah melintasi perairan internasional,” kata juru bicara Armada Kelima Angkatan Laut AS, Komandan Tim Hawkins melalui pernyataan seperti dikutip Associated Press.
Kapal AL Iran dilaporkan mundur dan membatalkan rencananya setelah AL AS mengirim kapal perusak rudal ke lokasi. Kedua kapal tanker minyak pun dapat melanjutkan pelayaran mereka.
Hawkins menuturkan kapal AL Iran sempat melontarkan tembakan ke dua kapal tanker tersebut. Namun, tak ada korban jiwa atau kerusakan besar akibat insiden itu.
Insiden bermula ketika sebuah kapal AL Iran mendekati TRF Moss yang berbendera Kepulauan Marshall di Teluk Oman sekitar 01.00 dini hari waktu setempat.
AS kemudian mengerahkan USS McFaul, drone MQ-9, pesawat patroli P-8 Poseidon ke lokasi.
Tiga jam kemudian AL AS menerima panggilan darurat dari kapal tanker minyak berbendera Bahama Richmond Voyager lebih dari 20 mil di laut lepas pantai Muscat, Ibu Kota Oman.
Kapal perusak AS yang sama pun dikerahkan melaju ke arah kapal tanker itu dengan “kecepatan maksimum,” kata Hawkins.
“Sebelum McFaul tiba di tempat kejadian, personel Iran sempat menembakkan beberapa tembakan panjang dari senjata kecil dan senjata yang digunakan awak,” paparnya menambahkan.
Angkatan Laut AS mengatakan Iran telah menyita setidaknya lima kapal komersial dalam dua tahun terakhir. Sementara itu, Iran telah mencoba menyita belasan kapal lainnya dalam periode yang sama.
Sebagian besar insiden terjadi di dalam dan sekitar Selat Hormuz, muara sempit Teluk Persia yang menjadi jalur penting distribusi minyak. Sebanyak 20% dari total distribusi minyak dunia melewati selat tersebut.
Pada April lalu, pasukan komando AL Iran melakukan serangan dengan helikopter untuk membajak kapal tanker minyak di Teluk Oman. Kapal tanker itu tengah menuju AS.
Insiden itu bahkan ditayangkan di TV pemerintah Iran. Iran mengklaim kapal tanker itu disita setelah bertabrakan dengan kapal Iran lainnya tetapi tidak memberikan bukti lebih lanjut.
Iran kerap melakukan praktik penyitaan kapal-kapal komersial untuk digunakan sebagai alat tawa-menawar dengan negara Barat di tengah isolasi dan sanksi internasional akibat ambisinya mengembangkan teknologi nuklir.
(rds/bac)
