Kapal selam wisata hilang dalam wisata bawah laut bangkai Titanic. (OceanGate Expeditions/Handout via REUTERS)
Jakarta, CNN Indonesia —
Kapal selam yang menjelajahi lokasi tenggelamnya kapal Titanic dilaporkan hilang kontak sejak Minggu (18/6) waktu setempat. Simak spesifikasi armada pembawa tamu wisata ini.
Titan, nama kapal selam itu, dioperasikan oleh OceanGate Expeditions yang menangani ekspedisi ke reruntuhan Kapal Titanic.
Menurut situs resmi OceanGate, dikutip dari CNN, Titan adalah kapal selam seberat 23.000 pon atau sekitar 10 ton yang terbuat dari serat karbon dan titanium.
Kapal dirancang untuk membawa lima orang ke kedalaman laut sekira 4.000 meter, tempat karamnya Kapal Titanic.
Titanic tenggelam pada 15 April 1912, dalam pelayaran perdana dari Southampton ke New York, menewaskan lebih dari 1.500 dari 2.200 penumpang di dalamnya, tidak termasuk Jack dan Rose yang merupakan karakter fiksi.
Bangkai kapal yang ditemukan pada 1985 itu terletak di sekitar 3.800 meter di dasar Samudera Atlantik, sekitar 600 kilometer lepas pantai Newfoundland.
Komunikasi putus 2 jam
Kapal selam ini merupakan bagian dari perjalanan delapan hari yang dilakukan oleh OceanGate Expeditions, dengan biaya US$250 ribu (sekitar Rp3,74 miliar) per orang.
Perjalanan dimulai dari Newfoundland, dengan para peserta pertama-tama melakukan perjalanan sejauh 400 mil laut menuju lokasi bangkai kapal, yang berjarak sekitar 1.450 kilometer di lepas pantai Cape Cod, Massachusetts, AS.
Kapal selam tersebut dilepaskan dari Polar Prince, kapal pendukung yang mengangkut kapal tersebut ke lokasi.
Selain itu, Titan tidak dibekali dengan global positioning system (GPS) di bawah air. Alhasil, kapal hanya dipandu oleh pesan teks dari kapal permukaan.
Dalam perjalanan yang dilakukan CNN menggunakan kapal tersebut beberapa waktu lalu, komunikasi terputus dengan saat menyelam dan kapal selam hilang kontak selama lebih dari 2 jam.
Sebagai fitur keselamatan, Kapal Titan menggunakan “sistem pemantauan kesehatan lambung real-time (RTM) yang menganalisis tekanan pada kapal dan integritas struktur.”
Perusahaan mengklaim masalah apa pun yang terdeteksi di kapal akan memicu “peringatan dini” kepada pilot sehingga memberikan waktu untuk kembali ke permukaan dengan aman.
Terkait insiden kali ini, masih belum jelas apa yang terjadi pada kapal selam tersebut, mengapa kapal tersebut hilang kontak, dan seberapa dekat dengan Titanic ketika kapal tersebut hilang.
Beda dengan kapal selam biasa
Tidak seperti kapal selam biasa, kapal ini memiliki cadangan daya yang terbatas sehingga membutuhkan kapal induk yang dapat meluncurkan dan memulihkannya.
Kapal selam tidak dapat bertahan lama di bawah air seperti kapal selam biasanya. Titan dirancang untuk membawa oksigen selama 96 jam untuk lima orang di dalamnya, yang terdiri dari seorang pilot, tiga tamu, dan seorang kru dokumentasi.
Titan biasanya menghabiskan 10 hingga 11 jam untuk setiap kali menyelam ke bangkai kapal Titanic. Sementara, kapal selam pada umumnya bisa bertahan di bawah air selama berbulan-bulan.
Tidak diketahui pasti seberapa besar ukuran kabin kapal. Namun, laporan CNN mengatakan ukuran ruangan sama sempitnya dengan sebuah minivan.
Di dalamnya hanya ada satu toilet, dan tidak ada kursi sehingga penumpang duduk bersila di lantai kapal. Selain itu, tidak ada jendela yang bisa digunakan untuk melihat keluar, kecuali jendela kapal yang dapat digunakan penumpang untuk melihat Titanic.
Palka atau ruangan yang memuat penumpang disegel dari luar dengan 17 baut, sehingga tidak ada jalan keluar dari dalam.
Pilot mengemudikan kapal selam menggunakan pengontrol seperti video game. Jika gagal, sistem yang sudah diprogram dapat mengendalikan baling-baling.
Dikutip dari National News, mesin pendorong Titan didukung oleh sistem listrik eksternal, sementara sistem internal memberi daya pada komunikasi dan pemanas di dalam kabin.
(can/arh)
