0

Kemenkeu Beber Alasan APBD Sulsel Tekor Rp1,5 T

  1. Home
  2. Kemenkeu
  3. Kemenkeu Beber Alasan APBD Sulsel Tekor Rp1,5 T
kemenkeu-beber-alasan-apbd-sulsel-tekor-rp1,5-t

Jakarta, CNN Indonesia

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengungkap penyebab defisit anggaran Sulawesi Selatan (Sulsel) mencapai Rp1,5 triliun. Imbas defisit anggaran tersebut, Penjabat Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin sampai menyebut daerahnya bangkrut.

Direktur Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Kementerian Keuangan Sandy Firdaus menjelaskan defisit dan bangkrut merupakan hal yang berbeda. Menurutnya, defisit adalah kondisi di mana dana pendapatan lebih kecil dibandingkan dana belanja.

“Memang mayoritas pemda di Indonesia menganut paham defisit, bukan surplus. APBN kita pun selalu defisit. Cuma, intinya defisit nanti harus ditutup pembiayaan. Kalau di pemda, utamanya pembiayaan ditutup dengan SILPA (sisa lebih pembiayaan anggaran) tahun yang lalu,” ucap Sandy dalam media briefing di Bunga Rampai, Jakarta Pusat, Senin (16/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia mengklaim pembiayaan pemda dari pinjaman relatif kecil. Ia mengatakan Sulsel memiliki pinjaman pada 2020 lalu.

“Yang menjadikan sekarang disebut defisit besar itu sebenarnya, ternyata kalau dibuka APBD-nya, bagaimana penganggaran dia untuk belanja dana bagi hasilnya,” jelas Sandy.

“Jadi yang di-statement pada waktu itu mengatakan bangkrut, karena memang ternyata ada kewajiban dana bagi hasil dari provinsi ke kabupaten kota yang belum dibayarkan,” lanjut dia.

Namun, jika melihat anggarannya sebenarnya hal itu telah dibayarkan. Oleh sebab itu, ia menyimpulkan ada isu lain terkait defisit di Sulsel tersebut.

“Berarti ini isunya apa? Mungkin penganggarannya kurang. Yang baru ketemu oleh BPK (Badan Pemeriksa Keuangan), ada kewajiban akumulasi sekian tahun yang belum teranggarkan,” ucap Sandy lebih lanjut.

Ia pun berpendapat bahwa sebenarnya defisit anggaran ini bisa dikelola oleh pemda. Sandy kemudian menyarankan pemda agar bisa melakukan refocusing anggaran belanja.

“Jadi sebenarnya defisit di sini tuh bisa di-manage sebetulnya oleh pemda bagaimana kewajiban tadi dia anggarkan. Mungkin dia memang harus melakukan sedikit refocusing nih untuk belanja lainnya. Belanja-belanja yang enggak terlalu penting gitu misalkan. Bisa dia kurangi yang tidak berdampak langsung ke masyarakat, mungkin dia kurangi untuk membayar hal itu,” jelas Sandy.

Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin sebelumnya menyebut kebangkrutan terjadi imbas utang yang ditinggalkan Andi Sudirman Sulaiman sewaktu menjabat gubernur. Defisit hingga Rp1,5 triliun terjadi selama bertahun-tahun akibat perencanaan anggaran yang keliru.

Pada akhirnya, Bahtiar menyebut seluruh kegiatan yang direncanakan pada anggaran perubahan 2023 akan dipangkas dan ditahan sampai Desember mendatang.

“Daerah ini bangkrut, kita ada Rp 1,5 triliun anggarannya defisit,” katanya saat rapat paripurna APBD 2024 di DPRD Sulsel, Rabu (11/10).

“Ini tidak sesuai apa yang diomongin. APBD Rp10,1 triliun, tapi defisit Rp1,5 triliun. Jadi uang hanya ada Rp8,5 triliun, berarti uang Rp1,5 triliun tidak ada uangnya. Saya sudah sampaikan ke Kementerian Dalam Negeri,” sambung Bahtiar.

[Gambas:Video CNN]

(del/sfr)

Kemenkeu
RajaBackLink.com

More Similar Posts

RajaBackLink.com
Postingan Lainnya
RajaBackLink.com