Ilustrasi. Hari Arafah adalah salah satu hari yang mulia. (REUTERS/MOHAMMED SALEM)
Jakarta, CNN Indonesia —
Memasuki bulan Dzulhijjah, ada banyak hari dan tanggal yang penuh dengan pahala. Salah satunya adalah hari Arafah yang mulia.
Hari Arafah jatuh pada tanggal 9 Zulhijah atau tepat satu hari sebelum hari raya Idul Adha.
Hari Arafah juga merupakan puncak kegiatan ibadah haji. Mereka yang sedang dalam ibadah haji akan melakukan wukuf di Padang Arafah.
Bagi yang sedang tidak melaksanakan ibadah haji, hari Arafah bisa dilakukan dengan berpuasa, berzikir, dan melakukan berbagai amalan baik lainnya. Dosa selama satu tahun dari orang yang beribadah sunah di hari Arafah akan dihapus oleh Allah SWT.
Hal ini juga dijelaskan dalam Al-Qur’an, surat Al-Hajj ayat 27 yang berbunyi:
وَأَذِّن فِي النَّاسِ بِالْحَجِّ يَأْتُوكَ رِجَالاً وَعَلَى كُلِّ ضَامِرٍ يَأْتِينَ مِن كُلِّ فَجٍّ عَميِقٍ
Artinya:
“Dan serulah manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki atau mengendarai setiap unta yang kurus, mereka akan datang dari segenap penjuru yang jauh.”
Selain itu, melansir NU Online, hari Arafah juga menjadi hari pembebasan dari neraka. Hal ini berlaku untuk umat Muslim yang bisa menjaga diri dari pendengaran dan segala perilaku buruk.
Umat Muslim yang berpuasa di hari Arafah dan senantiasa mengharap ampunan dan magfirah dari Allah SWT juga bisa terbebas dari neraka. Allah SWT menjamin pengampunan dosa bagi mereka yang berpuasa di hari Arafah.
Ilustrasi. Umat Muslim dianjurkan memperbanyak ibadah sunah di hari Arafah. (iStockphoto/CihatDeniz)
Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW:
من صام يوم عرفة غفر له سنة أمامه وسنة خلفه، ومن صام عاشوراء غفر له سنة. رواه الطبراني في الأوسط
Artinya:
“Barangsiapa yang berpuasa di hari Arafah, maka dia diampuni [dari dosanya] setahun setelah dan sebelumnya. [Sedangkan] barangsiapa yang berpuasa pada hari Asyura’, maka ia diampuni [dari dosa] setahun”. (HR. Thabrani dalam Al-Ausath)
Bertepatan dengan hari Arafah, setan yang senantiasa mengganggu manusia juga akan merasa sakit dan merugi. Mereka merugi lantaran telah menggoda manusia dengan berbagai upaya, tapi Allah SWT malah mengampuni segala dosa tersebut selama satu tahun lalu.
Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW:
ما رؤى الشيطان يوما هو فيه أصغر ولا ادحر ولا أحقر ولا أغيظ منه في يوم عرفة وما ذاك الا لما رأى من تنزل الرحمة وتجاوز الله عن الذنوب العظام. رواه الإمام مالك
Artinya:
“Tidak ada hari di mana setan nampak lebih kerdil, terusir, dan marah melebihi di hari Arafah. Tidaklah hal itu terjadi melainkan karena dia melihat limpahan rahmat dan pengampunan Allah dari dosa-dosa besar”. (HR. Imam Malik)
(tst/asr)
