...
0

TNI Klaim Nikuba Kerja Sama dengan Penyedia Energi Ferrari-Lamborghini

RajaBackLink.com
tni-klaim-nikuba-kerja-sama-dengan-penyedia-energi-ferrari-lamborghini

Pihak Kodam III Siliwangi mengklaim pihak pabrikan otomotif telah mengadakan perjanjian kerja sama dengan pihak Nikuba. Ilustrasi. Pihak Kodam III Siliwangi mengklaim pihak pabrikan otomotif telah mengadakan perjanjian kerja sama dengan pihak Nikuba.(Foto: Ony Syahroni/detikJabar)

Jakarta, CNN Indonesia

Nikuba, alat yang dapat mengubah air menjadi bahan bakar kendaraan hasil inovasi Aryanto Misel dikabarkan telah ‘go internasional’. TNI mengklaim teknologi ini mendapat kesempatan untuk dikenal lebih jauh oleh sejumlah pabrikan otomotif asal Italia.

Kepala Penerangan Kodam III Siliwangi Kolonel Inf Adhe Hansen mengatakan pihak pabrikan otomotif telah mengadakan perjanjian kerja sama dengan pihak Nikuba.

“Perjanjian kerja sama dengan perusahaan penyedia sumber energi bagi Ferrari dan Lamborghini,” kata Adhe, mengutip Detik, Selasa (4/7).

Aryanto Misel dan tim telah berangkat ke Italia, salah satunya ke Milan pada 16 Juni lalu dan mempresentasikan inovasinya pada 18 Juni lalu. Aryanto dikabarkan bakal pulang ke Indonesia hari ini, Rabu (5/7).

“Besok Pak Aryanto menghadap Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Kunto Arief Wibowo. Itu Nikuba Kodam III/Siliwangi,” ujarnya.

Namun begitu, sampai saat ini belum ada keterangan resmi dari pihak Ferrari maupun Lamborghini Italia terkait klaim mengenai kerja sama antara penyedia energi mereka dengan Nikuba.

Sebelumnya, Nikuba dikabarkan mulai dilirik pabrikan otomotif dari luar negeri. Hasil Inovasi Aryanto Misel ini disebut mendapat perhatian khusus dari perusahaan otomotif asal Italia.

Pangdam III/Siliwangi Mayjen Kunto Arief Wibowo mengatakan salah satu pabrikan otomotif asal Italia sempat mengunjungi Cirebon untuk melihat langsung inovasi ini. Namun, tidak dijelaskan secara rinci pabrikan otomotif dari Italia yang tertarik dengan penemuan Aryanto ini.

Sempat viral di medsos

Nikuba sempat mendapat sorotan di media sosial tahun lalu. Pasalnya, inovasi ini sempat menjadi daya tarik karena disebut mampu menjadikan air sebagai bahan bakar untuk kendaraan.

Bahkan alat ini telah banyak terpasang pada motor babinsa Kodam III/Siliwangi dengan tujuan riset untuk memperoleh data-data sebagai penyempurnaan ke depan.

Nikuba dinilai mempunyai cara kerja sangat sederhana. Nikuba mengandalkan generator elektrolisis yang mampu mengubah air menjadi energi mesin motor atau mobil.

Air yang akan digunakan harus dipastikan tidak mengandung logam berat untuk bisa menjalankan kendaraan bermotor.

Nikuba kemudian memisahkan Hidrogen (H2) dengan Oksigen (O2) pada air (H2O) melalui proses elektrolisis. Hidrogen yang sudah terpisah dari O2 kemudian masuk ke ruang pembakaran kendaraan sebagai bahan bakar pengganti BBM.

Nikuba juga diklaim bisa menghemat konsumsi BMM yang semakin mahal harganya.

Hasil uji coba kala itu membuktikan, hanya butuh 1 liter air yang telah dikonversi menjadi hidrogen melalui proses elektolisis Nikuba untuk bisa menjalankan kendaraan pulang-pergi dari Cirebon ke Semarang.

Diragukan pakar

Kendati begitu, temuan tersebut menyisakan sejumlah pertanyaan. Salah satunya dari Pakar Teknik mesin Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Moh. Nur Yuniarto.

Nur mengaku belum melihat secara langsung Nikuba yang saat kabarnya telah dipakai di 30 motor milik anggota TNI yang bertugas di Kodam III Siliwangi tersebut. Namun berdasarkan informasi yang diterima dari media, ia menyebut Nikuba tidak punya pengaruh signifikan terhadap kendaraan.

“Saya belum lihat alatnya seperti apa, kalau berdasarkan media alat itu menghasilkan hidrogen dari air yang disalurkan ke ruang pembakaran lalu jadi tenaga BBM. Berdasarkan lembaga-lembaga yang kredibel juga alat itu tidak bisa memberikan dampak yang cukup signifikan untuk mesin kendaraan,” kata Nur saat itu.

Nikuba diklaim bisa membuat kendaraan menempuh perjalanan dari Cirebon ke Semarang yang berjarak 273 km hanya dengan 1 liter air yang sudah diproses elektrolisis. Nikuba, kependekan dari Niku Banyu. Hal ini diklaim bisa menghidupkan asa energi baru yang lepas dari ketergantungan pada BBM.

Saat ditanya apakah bahwa teknologi itu tak berguna jika masih membutuhkan bensin atau solar untuk menjalankan kendaraan, Nur membenarkannya. “Iya”.

“Dipastikan dulu, itu tetap pakai bensin tidak? Kalau masih pakai bensin, 1 liter air juga bisa keliling dunia karena dia tidak menghilangkan bensin atau solar di kendaraan,” lanjut dia.

Menyoal keamanan pemakaian Nikuba, Nur memastikan tidak akan terjadi korsleting listrik. Sebab daya yang dipakai kecil, yakni hanya 12 volt.

“Tidak perlu khawatir korsleting karena pakai listrik 13 volt yang diklaim untuk melalukan elektrolisasi hidrogen dari air. Kecuali alat yang sudah ada HHO Generator itu kalau dipakai dalam jangka panjang akan merusak mesin,” jelasnya.

“Untuk menjadi sebuah inovasi, Nikuba perlu diperdalam cara kerjanya seperti apa. Di sisi ilmu kekekalan energi maupun termodinamika sepertinya tidak sesuai,” terang Nur.

Sementara itu, Peneliti Madya Pusat Riset Material Maju Badan Riset dan Inovasi (BRIN) Deni Shidqi Khaerudini sempat mengurai bagaimana cara kerja Nikuba. Kata Deni pada dasarnya alat seperti Nikuba bukan temuan baru, bahkan kata dia tidak sedikit yang sudah diperjualbelikan.

“Sebetulnya model ini sudah lama, ini berulang. Sifatnya fuel saver, ini bukan barang baru dan konsepnya ada di ilmu dasar fisika dan kimia,” kata Deni saat itu.

Menurut Deni Nikuba berbeda dari teknologi fuel cell pada kendaraan buatan produsen otomotif dunia seperti yang terpasang di Toyota Mirai atau Honda Clarity.

Fuel cell merupakan perangkat yang menghasilkan listrik melalui reaksi elektrokimia, bukan pembakaran. Pada fuel cell, hidrogen dan oksigen digabungkan buat menghasilkan listrik, panas dan air.

Sementara Nikuba yang punya sistem generator elektrolis, diklaim Aryanto telah melalui uji coba dan hasilnya butuh 1 liter air yang telah dikonversi menjadi hidrogen melalui proses elektrolisis untuk bisa menjalankan kendaraan pergi-pulang dari Cirebon ke Semarang.

Deni meragukan klaim satu liter air pada kendaraan yang sudah terpasang Nikuba untuk menempuh jarak ratusan kilometer dari Cirebon ke Semarang.

“Ini beda dengan mobil buatan Honda Clarity dan Toyota Mirai yang menggunakan fuel cell. Dan tidak mungkin 1 liter air dipakai untuk menempuh 237 km jarak dari Cirebon ke Semarang,” kata Deni.

[Gambas:Video CNN]

(dmr)

[Gambas:Video CNN]

Klaim
RajaBackLink.com
RajaBackLink.com

More Similar Posts

RajaBackLink.com