0

Komentar Misogini Joey Barton Tuai Kecaman

RajaBackLink.com
komentar-misogini-joey-barton-tuai-kecaman

London

Joey Barton membuat komentar misogini yang merendahkan perempuan di sepakbola Inggris. Mantan penggawa Manchester City dan Newcastle United itu dikecam habis.

Barton awalnya mencuit di Twitter-nya, @Joey7Barton, soal kapasitas perempuan di sepakbola putra. Ia menyebut perempuan tak boleh mengomentari sepakbola putra.

“Perempuan tidak boleh bicara dengan otoritas apa pun dalam permainan laki-laki. Ayolah. Mari kita serius sedikit. Ini permainan yang sangat berbeda. Jika Anda tidak menerimanya, kita memang selalu melihat sesuatu secara berbeda. Permainan wanita sedang berkembang. Fantastis untuk dilihat. Tapi saya tidak bisa menganggap serius apa pun yang mereka katakan di arena putra,” cuitnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Women shouldn’t be talking with any kind of authority in the men’s game. Come on. Let’s be serious.

It’s a completely different game.

If you don’t accept that. We will always see things differently.

The women’s game is thriving. Fantastic to see.

I cannot take a thing they…

— Joey Barton (@Joey7Barton) December 6, 2023

Salah satu yang diserang Barton adalah Alex Scott, mantan pemain Arsenal yang kini jadi pundit atau komentator di BBC dan Sky Sports. Barton menuding sepakbola putra dan perempuan beda kelas.

“Yang satu sudah berusia 200 tahun, dan yang satu baru 40 tahun. Permainannya punya kecepatan yang berbeda,” ledek Joey Barton, yang baru saja dipecat Bristol Rovers, dalam salah satu sindirannya.

Sejak cuitan itu, Barton banjir kecaman. Perempuan pegiat sepakbola di Inggris ramai-ramai mengecamnya dan menyebutnya seorang misoginis, pria yang membenci perempuan.

Emma Hayes, pelatih perempuan top Chelsea, membalas bahwa komentar Barton menunjukkan betapa misoginisnya sepakbola bagi perempuan di Inggris. Ia tak menyerang Barton secara individu.

“Begini, saya pikir masalah yang lebih luas perlu ditangani. Saya tidak akan mencemari atau melemahkan pembicaraan itu dengan menjadikannya secara personal atau individu. Kenyataannya adalah previledge laki-laki telah menjadi sesuatu yang selalu menjadi pusat sepakbola di negara ini,” balas Hayes, yang membawa Chelsea memenangkan 15 trofi itu.

“Perempuan dilarang bermain sepakbola hingga 1970-an. Saya tidak mengharapkan individu mana pun untuk memahami keistimewaan mereka, namun Anda hanya perlu melihat banyak wanita di internet atau di dunia bisnis, baik Anda seorang presenter, pelatih, atau pemain, untuk menyadari bahwa kami sering dimanfaatkan dalam sistem misoginis, intimidasi, hingga perilaku yang masih lumrah bagi sebagian pegiat sepakbola.”

“Kenyataannya adalah saya menganggap perdebatan ini menarik dan kita harus melakukan perdebatan itu tanpa merujuk pada pribadi dan individu.”

“Tetapi saya merasa bahwa olahraga adalah tempat terakhir dalam masyarakat di mana hak istimewa laki-laki ada, dan jadi wajar jika saya menggunakan semua Darwinisme dan berbicara tentang teori evolusi, kenyataannya adalah, ketika ada ancaman eksistensial, Anda akan berevolusi atau mati. Itu salah satunya.”

“Saya rasa ketika berbicara tentang olahraga sepakbola dalam kasus ini, kita harus ingat bahwa masyarakat tidak selalu terwakili dengan baik di media, atau di seluruh pertandingan dalam hal pembinaan atau permainan,” semburnya, menanggapi komentar Joey Barton.

(yna/mrp)

Komentar
RajaBackLink.com
RajaBackLink.com

More Similar Posts

RajaBackLink.com
RajaBackLink.com
Postingan Lainnya
RajaBackLink.com