5 Film Korea Tembus 200 Ribu Penonton di Indonesia, Ada The Childe

Jakarta, CNN Indonesia —

The Childe memperpanjang daftar film Korea yang berhasil tembus 200 ribu penonton di Indonesia. Film yang dibintangi Kim Seon-ho, Kim Kang-woo dan Kang Tae-joo itu dilaporkan resmi tembus 200 ribu penonton pada Selasa (4/7).

CBI Pictures mengumumkan hal itu jelang pekan ketiga penayangannya. Film itu tayang perdana 21 Juni dan menggelar penayangan lebih awal secara terbatas di beberapa bioskop.

“Terima kasih 200.000+ penonton Indonesia sudah penuh stamina,” tulisan di foto para pemain bersama sutradara Park Hoon-jung yang diunggah ke media sosial.

Angka itu meningkat 25 ribu kurang dari sepekan. Pada 30 Juni, distributor mengumumkan The Childe telah mengumpulkan lebih dari 175 ribu penonton.

Sehingga, dalam hitungan hari, penambahan jumlah penonton membuat The Childe menjadi satu dari segelintir film Korea yang berhasil tembus 200 ribu penonton di Indonesia.

[Gambas:Video CNN]

Pada tanggal yang sama, mereka juga menyatakan perlu tembus 230 ribu penonton untuk menjadi film Korea terlaris kedua di Indoneisa.

Berikut empat film Korea selain The Childe yang juga raih 200 ribu penonton.

Decibel (2022)

Pada 14 Desember 2022, Feat Pictures selaku distributor mengungkapkan Decibel telah mencapai 200 ribu penonton dan membuatnya jadi film Korea keempat yang berhasil melakukan itu, selain Battleship Island, Train to Busan dan Parasite.

Pada 21 Desember 2022, mereka juga mengungkapkan film yang dibintangi Lee Jong-suk, Kim Rae-won dan Cha Eun-woo telah melewati Battleship Island dan Train to Busan, sebagai film Korea terlaris sepanjang masa nomor dua di Indonesia.

Tanpa mengungkapkan detail jumlah penonton, distributor menuliskan Decibel berada tepat di belakang Parasite sebagai film Korea terlaris di Indonesia.

Decibel mengisahkan mantan letnan komandan Do-yeong (Kim Rae-won) yang menderita PTSD akibat kecelakaan kapal selam yang membuatnya kehilangan banyak rekan.

Meski dipuja sebagai pahlawan nasional, ia merasa bersalah dan tersiksa oleh keterasingan keluarganya sendiri.

Suatu hari, Do-yeong menerima panggilan telepon rahasia dari orang misterius, mengancam dia akan meledak sebuah stadion sepak bola dengan bahan peledak yang dipicu oleh desibel tertentu.

Do-yeong hampir terlambat menyelamatkan nyawa tak berdosa tapi teroris tetap berniat menimbulkan korban lebih lanjut, termasuk istri dan putri Do-yeong.

Sekarang Do-yeong harus berpacu dengan waktu untuk melacak teroris dan menyelamatkan keluarganya serta orang lain.

Lanjut ke sebelah…