Cara Membedakan Oli Asli dan Palsu

Jakarta, CNN Indonesia —

Direktorat Tindak Pidana Tertentu Bareskrim Polri membongkar sindikat pembuatan oli palsu di wilayah Gresik dan Sidoarjo, Jawa Timur.

Direktur Tindak Pidana Tertentu Brigjen Hersadwi Rusdiyono mengatakan total terdapat sembilan lokasi yang berhasil diungkap, tiga diantaranya beroperasi sebagai tempat pembuatan oli palsu.

“Tersangka yang kami amankan ada lima, AH, AK, FN, AL alias TOM dan AW,” kata Hersadwi di Mabes Polri Jakarta, mengutip Antara, Jumat (9/6).

Peredaran oli palsu tentu meresahkan konsumen. Pasalnya, penggunaan oli palsu dapat merusak mesin kendaraan.

Oleh karena itu, pemilik kendaraan perlu mengetahui cara membedakan oli palsu dan asli.

Ciri-ciri oli palsu yang sering ditemui secara kasat mata jauh bedanya dengan oli asli. Mengutip Federal Oil, oli palsu kalau sudah dituang, di bawah dalam botol terdapat endapan hitam, karena hasil penyulingan oli palsu biasanya tidak sebagus oli asli pabrikan.

Kemudian, secara aroma baunya juga berbeda dengan oli yang asli. Oli palsu jika dicium berbau sengit seperti habis terbakar.

Dari banderol harga, biasanya oli palsu juga dijual lebih murah dari pelumas yang asli karena setiap pabrikan oli memiliki Harga Eceran Tertinggi dan Terendah yang sudah ditentukan.

Jika oli dijual lebih murah dari harga eceran terendah sebuah merk oli, besar kemungkinan oli tersebut palsu.

Tips cari tahu keaslian oli

Lihat nomor produksi dalam kemasan

Setiap produk oli asli memiliki nomor produksi. Ini merupakan cara termudah untuk menentukan oli asli atau palsu.

Nomor produksi biasanya disematkan pada tutup dan bodi botol kemasan. Jika nomor produksi pada botol dan bodi sama, maka bisa dipastikan oli itu asli, sebaliknya ketika nomor produksi berbeda, maka sudah pasti itu oli palsu.

Perhatikan botol kemasan

Dari segi fisik, yang paling mudah untuk diidentifikasi yakni oli palsu botol kemasannya terlihat lebih kusam dan ada penyokan di kemasan.

Selain itu, cek juga apakah botol tersebut masih tersegel atau tidak. Secara umum, oli asli yang dijual masih tersegel dengan baik.

Cek hologram dan barcode

Hologram pada kemasan oli asli tidak akan bisa diduplikasi dengan mudah. Oleh karena itu, oli palsu biasanya tidak menyertakan hologram seperti oli asli.

Beberapa produsen saat ini biasanya juga menyantumkan barcode yang dapat mengecek keaslian oli. Sama dengan hologram, barcode juga sulit diduplikasi, karena memiliki kode unik yang membedakan antarproduk.

Berbau aneh

Jika masih tidak yakin dengan keaslian oli, Anda bisa mengenali oli palsu dengan cara mengecek baunya. Oli asli pasti memiliki bau yang lebih wangi.

Sementara, bau aneh oli menandakan kualitas sudah tidak baik. Jika Anda menemukan oli yang memiliki bau tidak wajar, maka sudah pasti oli tersebut palsu.

Berwarna keruh

Oli asli memiliki warna kekuningan, bening, dan tidak keruh. Warna oli asli seharusnya tidak keruh atau kecoklatan.

Bahkan cairannya masih kental. Ketika menemukan oli yang warnanya sudah sangat gelap dan cair, dapat dipastikan bahwa produk tersebut oli palsu.

Dampak buruk oli palsu

Arie Anggoro, VP Sales & Marketing Domestic Retail Automotive PT Pertamina Lubricants (PTPL) menjelaskan dampak penggunaan oli palsu dapat membuat mesin kendaraan rusak.

“Kalu oli palsu itu, satu, yang jelas mereka tidak sesuai speknya. Berarti memang bisa jadi tidak terasa langsung kerusakannya, sehingga jelas akan membuat rusak, kata Arie beberapa waktu lalu.

Kerugian lain ketika menggunakan oli palsu adalah penguapan menjadi lebih cepat. Hal ini dapat terjadi karena standar kualitas proses produksi dan penggunaan bahan baku oli palsu di bawah oli asli.

“Oli palsu itu kan bisa jadi nanti di tingkat penguapan dan sebagainya akan semakin cepat aus, sehingga tidak efisien lagi,” jelas dia.

(dmr)

[Gambas:Video CNN]