0

Menpora: Lewat Olahraga, Anak Muda Bisa Belajar Jadi Pemimpin

RajaBackLink.com
menpora:-lewat-olahraga,-anak-muda-bisa-belajar-jadi-pemimpin

Jakarta

Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo mengungkapkan betapa pentingnya olahraga untuk generasi muda. Sebab jiwa kepemimpinan bisa dibangun dari sisi itu.

Hal itu dikatakan Dito saat jadi pembicara pada sesi diskusi dalam acara “The Futuris Summit 2023” bertema “Future Talent: Preparing the Humans Fit For Our Imagined Future” di Ciputra Artpreneur Theater, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (12/12) siang WIB.

Dalam pemaparannya, Dito menyampaikan inisiatif transformasional yang sudah dan sedang dilakukan di Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Dito menyebut Kemenpora telah memiliki pakem program yang dianggap sudah relatif baik, yang kemudian dikemas secara kekinian menyesuaikan perkembangan zaman.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Program-program tersebut di antaranya program Pesta Prestasi di bidang kepemudaan serta Kejuaraan Antarkampung dalam bidang keolahragaan. Pesta Prestasi misalnya, yang sebelumnya hanya berfokus pada kompetisi band, kini juga mempertandingkan sektor lain meliputi seni lukis, mural, doodle art, dansa, hingga drama.

“Hal-hal seperti itu yang kami lakukan agar Kemenpora ini bisa berakselerasi menjadi Kementerian Pemuda dan Olahraga yang benar-benar relevan dengan anak muda,” ujar Dito

Dito menyebut ada korelasi antara olahraga dengan kepemimpinan di kalangan anak muda. Sebab pembentukan karakter anak muda, terutama kepemimpinan, bisa terjadi melalui kegiatan keolahragaan. Pasalnya olahraga memiliki banyak nilai yang bisa berguna dalam kehidupan sehari-hari.

“Di olahraga itu ada nilai-nilai bagaimana kita mengontrol emosi, bagaimana kita mengontrol, mengoordinasikan antara pikiran, otot, dan hati juga,” papar Dito.

Selain itu di dalam olahraga tim misalnya, memberikan pelajaran untuk bekerja sama dalam meraih kemenangan, lalu pelajaran tentang kapan mesti unjuk gigi, kapan mesti menahan diri. Hal-hal tersebut dinilai bisa berguna di dalam kehidupan berorganisasi.

Oleh karenanya, kaum muda saat ini dituntut untuk benar-benar bisa mengenali diri sendiri, baik keunggulan dan kelemahan, agar bisa jadi pribadi yang lebih baik di masa depan.

“Dari mengenali diri dan tahu kelemahan serta keunggulan itulah dapat diketahui langkah untuk ke depannya. Setelah itu baru diputuskan, dalam mengejar impian dan juga arah profesi yang diinginkan,” papar Dito.

“Saya yakin jika kita sudah memiliki mindset yang positif, arah-arah yang kita mau, pasti kita akan terbawa ke tujuan yang kita mau. Jadi embrace yourself.”

The Futurist Summit merupakan konferensi bertema futuris pertama di Indonesia yang digelar Pijar Foundation dan dibuka oleh Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno. Acara ini menghadirkan suguhan unik diskusi panel berbalut pertunjukan teater dan akan mengkatalisasi kolaborasi lebih dari 1.100 pemain strategis dari berbagai sektor dan generasi se-Indonesia untuk visi Indonesia 2045.

“Jangan sampai generasi muda memasuki job (lapangan pekerjaan) yang sudah lost (hilang) dan tergagap-gagap bahkan tidak menyangka bahwa profesi yang dia cita-citakan tidak relevan lagi; tidak menyangka ilmu yang diagung-agungkan tidak relevan lagi. Forum ini adalah forum menghindarkan diri dari keadaan ‘tidak menyangka’ – saya yakin para futuris [di sini] adalah kelompok yang justru bisa menyangka apa masa depan,” papar Pratikno.

Selama dua tahun berdiri, Pijar Foundation, telah menjaring lebih dari 63.000 beneficiaries (penerima manfaat), melaksanakan lebih dari 25 proyek sosial, dan merangkul lebih dari 500 institusi mitra. Menurut Direktur Eksekutif Pijar Foundation Ferro Ferizka, hal ini hanya dapat tercapai atas kolaborasi multisektoral dan multigenerasional.

“Kami yakin kolaborasi adalah kunci, dan kami tidak mungkin melakukan ini sendiri karena kami tahu Indonesia tidak kekurangan orang pintar dengan ide-idenya. Pijar Foundation hadir sebagai katalis kolaborasi dengan memfasilitasi akselerasi kualitas masyarakat Indonesia melalui pendidikan, kewirausahaan dan juga kebijakan publik,” jelas Ferro.

Simak Video “Respons Menpora Dito soal Tudingan Terima Rp 27 Miliar di Kasus BTS
[Gambas:Video 20detik]
(mrp/mrp)

Menpora
RajaBackLink.com
RajaBackLink.com

More Similar Posts

RajaBackLink.com
RajaBackLink.com
Postingan Lainnya
RajaBackLink.com