Jakarta –
Sebuah terobosan dilakukan Indonesia Basketball League (IBL) di musim depan. Tim dibebaskan untuk memilih pemain rookie dan asing tanpa melalui sistem draft.
IBL 2024 akan dimulai pada 10 Januari hingga Agustus mendatang. Menuju kompetisi bola basket nasional tersebut, liga melakukan sejumlah pembaharuan untuk meningkatkan mutu dari IBL itu sendiri.
Selain seri reguler akan dilangsungkan dengan format home and away, IBL juga tak lagi menerapkan sistem draft kepada tim-tim peserta untuk merekrut pemain asing dan pemain-pemain rookie guna memperkuat klub seperti liga musim-musim sebelumnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Enggak ada (draft IBL). Rookie juga enggak ada pakai draft. Ini pernah dilakukan saat di era Kobatama. Jadi supaya punya keleluasaan dan mempercepat persiapan tim dalam memilih pemain,” kata Direktur Utama IBL Junas Miradiarsyah, dalam acara bincang-bincang dengan pewarta, di Jakarta pada Senin (9/10/2023).
Meskipun tanpa sistem draft, khusus rookie tetap mengikuti aturan yang diberlakukan IBL. Artinya, rookie yang direkrut tidak boleh dari kota atau daerah yang berbeda.
“Misal klub Jakarta mau ambil pemain dari Maluku, itu enggak bisa. Yang bisa dilakukan adalah pemainnya pindah ke klub amatir lebih dulu. Jadi ada transaksi di klub amatir. Enggak bisa langsung caplok. Harus dari garis bawahnya (yaitu tim Kelompok Usia- nya),” dia menjelaskan.
“Pokoknya sebelum ke IBL minimum 19 tahun (usianya). Kalau di bawah itu, silakan melakukan program pembinaan untuk U-18, U-15, dan U-13 dan akademi.”
“Kalau klub belum punya Kelompok Usia (KU), bisa tetap daftar pemain. Kami berikan setiap klub lakukan afiliasi dengan klub pembinaan di bawahnya. Ini banyak terjadi di Eropa dan Australia. Kalau belum punya, silakan afiliasi dengan klub di kotanya untuk sumber pemain rookie,” katanya.
Sementara untuk sistem pendaftaran rookie, setiap klub diperbolehkan untuk memasukkan lima nama pemain untuk musim tahun depan. Kemudian lima nama berikutnya untuk musim berikutnya.
(rin/rin)
